Jumat 02 Dec 2022 20:43 WIB

Ditolak Keras MUI, Jessica Stern yang Promosikan LGBT Batal ke Indonesia

Penolakan kedatangan Utusan Khusus AS ke RI pertama kali disuarakan Anwar Abbas.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Utusan Khusus AS untuk Memajukan Hak Asasi Manusia untuk LGBTQI+, Jessica Stern batal ke Indonesia.
Foto: Dok ShareAmerica
Utusan Khusus AS untuk Memajukan Hak Asasi Manusia untuk LGBTQI+, Jessica Stern batal ke Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jakarta memastikan, kunjungan Utusan Khusus AS untuk Memajukan Hak Asasi Manusia untuk LGBTQI+, Jessica Stern ke Republika Indonesia (RI) dibatalkan. Stern sesuai rencana dijadwalkan mengunjungi Indonesia pada pekan kedua Desember 2022.

"Setelah berdiskusi dengan rekan-rekan kami di Pemerintah Indonesia, kami telah memutuskan untuk membatalkan kunjungan Utusan Khusus Stern ke Indonesia," ucap Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Yong Kim dalam pernyataan tertulis Kedubes AS di Jakarta pada Jumat (2/12/2022).

Dubes Sung menyampaikan, demokrasi, keragaman, dan toleransi menjadi bagian dari alasan kuatnya hubungan antara AS dan Indonesia.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) pada Jumat siang WIB, mengatakan belum mendapat konfirmasi terkait rencana kunjungan Stern ke Indonesia. Pernyataan itu dikatakan oleh Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sebelumnya mengumumkan rencana perjalanan Stern ke Vietnam, Filipina, dan Indonesia melalui situs resminya. Selama kunjungan tersebut, Stern disebut akan bertemu dengan pejabat pemerintah dan perwakilan masyarakat sipil untuk mendiskusikan hak asasi manusia, termasuk memajukan hak orang-orang LGBTQI+.

Rencana kunjungan tersebut menimbulkan kontroversi di Indonesia, dengan penolakan tegas yang pertama kali disuarakan oleh Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr Anwar Abbas. Jessica Stern merupakan Utusan Khusus AS, yang ditunjuk langsung oleh Presiden Joe Biden untuk mengawasi implementasi Memorandum Presiden 4 Februari 2021 tentang Memajukan Hak Asasi Manusia LGBTQI+ di Seluruh Dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement