Rabu 14 Dec 2022 13:05 WIB

Si-Jago Merah Melalap Rumah Buruh Tani, Gabah Ikut Terbakar

Penyebabnya, pemilik rumah lupa mematikan tungku api sebelum tidur.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Ilustrasi kebakaran
Foto: Antara/Jeremias Rahadat
Ilustrasi kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Rumah milik seorang buruh tani di Dusun Puhun, RT 12 RW 4  Desa/Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan, mengalami kebakaran, Selasa (13/12) sekitar pukul 21.50 WIB. Penyebabnya, pemilik rumah lupa mematikan tungku api sebelum tidur.

Beruntung, api yang berkobar dari dalam rumah milik Suryana (45 tahun) itu diketahui oleh petugas Linmas setempat, Eka Sanusi, yang baru pulang usai piket di kantor pemerintahan desa setempat.

Saat melewati rumah korban, saksi melihat kepulan asap yang disertai api dari arah dapur rumah korban. Saksi bersama dengan rekannya yang lain langsung menggedor dan membangunkan pemilik rumah.

Saksi juga langsung memberitahukan kebakaran itu kepada warga lainnya. Mereka bergotong royong menggunakan peralatan seadanya untuk memadamkan api.

"Karena api semakin membesar dan rapatnya permukiman penduduk, maka Pak Sekdes Lebakwangi kemudian melaporkan kejadian kebakaran itu kepada kami," ujar Kepala Kantor UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan, Mh Khadafi Mufti, Rabu (14/12).

Petugas pemadam kebakaran yang mendapat laporan itu kemudian meluncur ke lokasi kejadian. Upaya pemadaman pun dibantu oleh aparat dan masyarakat setempat. Selang 1,5 jam kemudian, api akhirnya berhasil dipadamkan.

"Setelah dilakukan pengumpulan data, kebakaran diduga berasal dari bara api tungku yang lupa dimatikan oleh pemilik rumah," kata Khadafi.

Kebakaran diperparah karena banyaknya tumpukan kayu bakar di samping dapur dan jauhnya sumber air. Meski demikian, kebakaran tidak sampai meluas berkat cepatnya laporan kejadian kebakaran dan koordinasi dengan berbagai pihak.

"Bangunan dapat diselamatkan. Yang terbakar hanya bagian dapur," ucap dia.

Namun, bagian dapur itu tempat pemilik rumah menyimpan gabahnya. Akibatnya, gabah sebanyak 100 kilogram ikut terbakar.

Selain gabah dan bagian dapur yang terbakar, kobaran api juga melalap peralatan elektronik dan peralatan rumah tangga. Begitu pula surat-surat berharga seperti KTP, kartu keluarga, buku lapor dan lainnya. "Tidak ada korban jiwa," kata Khadafi.

Untuk sementara, pemilik rumah tinggal bersama dengan saudaranya. Mereka memerlukan bantuan perbaikan rumah, makanan, obat-obatan dan perbaikan administrasi kependudukan.

"Kami terus mengingatkan kepada masyarakat agar mewaspadai setiap potensi terjadinya kebakaran, seperti yang diakibatkan dari tungku, puntung rokok, konsleting  listrik, gas, pembakaran sampah dan lainnya," tandas Khadafi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement