REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengungkapkan, evakuasi mesin pemasangan rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sempat anjlok di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat berhasil dilakukan. Namun, tersisa lokomotif kerja masih dalam proses evakuasi.
Mesin pemasangan rel dievakuasi menggunakan low bed trailer ke Depo Tegalluar Bandung. Sedangkan lokomotif kerja masih menunggu temporary rel atau rel sementara yang akan digunakan untuk mengevakuasi lokomotif tersebut ke Depo Tegalluar.
"Proses evakuasi lokomotif akan menggunakan jalur kereta yang ada menuju Depo Tegalluar. Evakuasi akan dilakukan setelah pekerjaan rel sementara untuk proses evakuasi selesai," ujar Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi melalui keterangan resmi, Rabu (21/12/2022).
Dia mengungkapkan, pemasangan rel di lokasi kejadian dihentikan sementara hingga evakuasi dan investigasi selesai sesuai arahan Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu. Namun, pekerjaan lainnya masih dilakukan seperti auxiliary building, stasiun, OCS dan pekerjaan konstruksi lainnya.
"Dampak dari penghentian sementara pekerjaan pemasangan rel, kita mitigasi dengan mempercepat pemasangan rel ballasted dengan menggunakan peralatan manual. Pekerjaan menyisakan tiga kilometer jalur ganda," katanya.
Sementara itu, Dwiyana mengatakan, pemasangan rel selanjutnya sampai Stasiun Halim lebih banyak untuk pemasangan rel tanpa batu ballast (ballastless). Pekerjaan pemasangan rel ini akan menggunakan mesin pemasangan rel tanpa ballast yang berafa di Depo Tegalluar dengan kapasitas sepanjang 5 kilometer per hari.
"Kecelakaan kereta kerja ini tidak mempengaruhi progress konstruksi dan kualitas sarana prasarana yang digunakan dalam pengoperasian kereta cepat," katanya.
Dia mengatakan, PT KCIC mendukung evaluasi dan investigasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan untuk menjamin keselamatan kerja di proyek KCJB.