Selasa 03 Jan 2023 10:29 WIB

Varian Baru Covid 19 China Belum Masuk ke Jabar, Warga Diminta Waspada 

Saat ini Covid-19 di Jabar masih ada walaupun, tapi trennya menurun.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Foto: Dok. Humas Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah diumumkan Presiden Joko Widodo dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 pada Masa Transisi Menuju Endemi. Namun, disaat yang sama di China saat ini berkembang varian baru.

Adanya varian baru seperti menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, masyarakat jangan khawatir karena kuncinya adalah vaksinasi. "Vaksin adalah ilmu satu-satunya benteng pertahanan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Selasa (3/1/2023).

Sementara menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Jabar dr Nina Susana Dewi, saat ini Covid-19 masih ada walaupun tapi trennya menurun. Dalam satu hari kenaikan kasus di Jabar mencapai 50-70 kasus. 

Angka ini, sudah termasuk dengan adanya liburan Nataru, tren kasus terus menurun. Terkait adanya varian bari di China, hingga saat ini di Jabar belum ada laporan terkait varian baru tersebut.

 

"Tapi belum endemi karena itu kewenangan WHO, kami sikapi itu tetap imbau masyarakat kalau di ruang tertutup atau ramai pake masker, 3M cuci tangan, jaga jarak tetap dilalukan, termasuk surveilan dilakukan yang flu diperiksa," katanya.

Untuk fasilitas kesehatan pun, menurut Nina, pihaknya tetap siaga termasuk, Satgas penanganan Covid-19 pun juga belum bubar. Tapi, ada imbauan dari Kemendagri untuk Satgas di daerah menyangkut reward dan pusnishment yang harus dicabut.

"Dari sisi kesehatan tetap waspada, vaksinasi terus ditingkatkan, booster pertama masih 50 persen, apalagi booster kedua. Masyarakat lansia tetap kita dorong, jadi PPKM dicabut bukan berarti bebas segalanya," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement