Jumat 06 Jan 2023 18:57 WIB

Rencana Pembongkaran JPO Paledang Bogor Tunggu Sky Bridge

Pemkot Bogor sudah mengajukan penghapusan aset JPO Paledang.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
 Pekerja keluar dari jalur komuter di stasiun kereta api di Bogor, (26/9/2022).
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Pekerja keluar dari jalur komuter di stasiun kereta api di Bogor, (26/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Jembatan penyeberangan orang (JPO) Paledang di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, diwacanakan akan bongkar. Rencana tersebut seiring dengan dibangunnya sky bridge atau jembatan yang menghubungkan Stasiun Bogor, Alun-Alun Kota Bogor, dan Stasiun Paledang.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Eko Prabowo, rencana pembongkaran JPO Paledang itu akan menunggu proses pembangunan sky bridge. Pembongkarannya mempertimbangkan sarana lalu lintas orang. Pasalnya, berdasarkan informasi dari kepala Stasiun Bogor, penumpang KRL Commuter Line yang turun di pintu keluar Jalan Mayor Oking jumlahnya mencapai sekitar 46 ribu orang.

Sementara penumpang yang turun di pintu keluar Alun-Alun Kota Bogor mencapai sekitar 20 ribu orang. “Ya diselesaikan dulu sky bridge-nya. Kalau sekarang (dibongkar) enggak mampu. Nanti kalau sudah (jadi) sky bridge, sambil kita berpikir mampu menampung enggak untuk alurnya,” kata Eko.

Pembangunan sky bridge, yang dilakukan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Bandung, sudah berjalan sejak Oktober 2022. Jembatan sepanjang 200 meter tersebut diharapkan bisa dituntaskan pada pertengahan tahun ini. Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Double Track Bogor-Sukabumi BTP Bandung, David Sudjito, progres pembangunannya sudah mencapai sekitar 20 persen. “Direncanakan selesai di 2023, sekitar Juni atau Agustus,” kata David, saat ditemui Republika di Kota Bogor, Kamis (5/1/2023).

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah mengajukan penghapusan aset JPO Paledang sejak tahun lalu. “Tapi, memang membutuhkan proses administrasi untuk bisa sampai kita bongkar,” kata Dedie kepada Republika, Kamis.

Dedie mengatakan, Pemkot Bogor juga akan mempertimbangkan waktu pembongkaran JPO Paledang karena kemungkinan mesti menutup ruas Jalan Kapten Muslihat. Pasalnya, diperkirakan pembongkaran JPO tersebut akan menggunakan alat berat. “Karena memang ini ada konstruksi yang masif, yang harus mungkin nanti memerlukan alat berat untuk pemindahannya,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement