REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jabar Ridwan Kamil sempat menyinggung soal netizen Indonesia sebagai juara terkasar se-Asia Pasifik, melalui akun Twitter-nya. Tampaknya, cuitan sang gubernur menyusul sejumlah kritikan dari warganet.
“Kenapa netizen pada julid suka ngerujak? Ya itulah masalah kita bersama. Bahkan juara terkasar se Asia Pasifik. Tipe begitu ada di kelompok mana-mana. Pemilik akun tidak ada daya mengontrol jempol follower. Yang ada adalah konsisten mengedukasi agar selalu sopan penuh adab,” demikian tulis Ridwan Kamil, beberapa hari lalu.
Namun cicitan Ridwan Kamil tersebut justru menerima serangan balik dari netizen. Sejumlah warganet menyinggung soal pemimpin yang tidak perlu anti-kritik.
“Pak, fokus kritikan netizen adalah persoalan mass transport Bandung ibukota Jabar yang masih jauh tertinggal dibandingkan New York, Singapore, not even Jakarta, Solo, and Yogyakarta. Please just focus on this topic. Gak usah bawa roastingan, apalagi lintas medsos,” tulis akun @namagueyusdi, dikutip Senin (9/1/2023).
“Dikritik soal transportasi publik yg emang jelek yaa udah tinggal akuin ajaa sih apa susahnyaa? Nyatanya kalian emang blm maksimal. Gak usah jumping kmnaa mnaa,” kata @slutsayur.
Seorang warganet menyinggung terkait perkataan Ridwan Kamil yang pernah menyebutkan bahwa pejabat tidak perlu takut dikomentari netizen. Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, disebut melakukan dog whistling dan juga capek sendiri.
“Wilujeng weh kang,” tulis akun @PolJoksID.
“Fokus kritikan netizen itu program kerja Anda, kok malah fokus sama "julid"? gimana soal Night Crime di Bandung Raya? gimana soal Transportasi Umum? Masjjd Al-Jabbar kenapa di video2 twitter jadi budug? itu yang netizen sedang pertanyakan. APBD Jateng Jatim lebih kecil dr Jabar,” timpal warganet lainnya.
Ada pula yang meminta Pak Gubernur tidak perlu fokus pada roasting atau ‘rujakan’ netizen. Sang pejabat hanya perlu menjawab beberapa pertanyaan publik.
“Transport Bandung dan Bodetabek (minus tangerang) itu mau gmn? Elu berkali2 mencalonkan diri jadi pemimpin, kerja enggak, pansos iya. Kerjaannya ngartis mulu. Kalo ga ada kompetensi, mundur tentu lebih baik,” tulis @seper_sepuluh.
Diketahui Ridwan Kamil juga membalas sebuah kritikan dari netizen di Twitter dengan akun @outstandjing melalui Instagram.
Netizen tersebut mempertanyakan dana APBD untuk pembangunan masjid. Kang Emil menjawab bahwa penggunaan APBD adalah kewenangan penyelenggara negara. Kang Emil juga menjabarkan beberapa regulasi terkait hal tersebut.