Selasa 10 Jan 2023 19:15 WIB

Sekolah Terdampak Gempa Diperbaiki, Bupati Cianjur Mohon Doa

Perbaikan sekolah terdampak gempa di Cianjur ditargetkan tuntas tiga bulan.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar di tenda darurat saat hari pertama masuk sekolah di halaman SDN Citamiang, Pacet, Kabupaten Cianjur, Senin (9/1/2023).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar di tenda darurat saat hari pertama masuk sekolah di halaman SDN Citamiang, Pacet, Kabupaten Cianjur, Senin (9/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Ratusan fasilitas pendidikan di wilayah Kabupaten Cianjur dilaporkan terdampak bencana gempa bumi magnitudo 5,6 yang terjadi 21 November 2022. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memperbaiki bangunan sekolah terdampak gempa itu.

Bupati Cianjur Herman Suherman berharap perbaikan sekolah yang dilakukan jajaran Kementerian PUPR dapat berjalan sesuai rencana. Dengan begitu, diharapkan aktivitas belajar mengajar di sekolah terdampak gempa itu dapat kembali berjalan normal. “Kami mohon doanya. Dari 704 bangunan sekolah yang rusak, sedang dalam pembangunan kembali, dapat tuntas dalam tiga bulan ke depan,” ujar Bupati di Cianjur, Senin (9/1/2023).

Pada hari pertama masuk sekolah, Senin (9/1/2023), kegiatan belajar mengajar di sejumlah sekolah terdampak gempa masih berlangsung di tenda. Seperti di sejumlah sekolah wilayah Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, sekolah SD dan SMP di Kecamatan Cugenang, serta sekolah di Desa Nagrak.

photo
Sebanyak 262 siswa SDN Citamiang, Pacet, Kabupaten Cianjur, belajar di tenda darurat pada hari pertama masuk sekolah, Senin (9/1/2023), karena bangunan sekolahnya mengalami kerusakan akibat gempa. - (Abdan Syakura/Republika)

 

Dilaporkan ada ruang kelas yang dinilai masih bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Namun, pihak sekolah memilih menggunakan tenda untuk tempat sementara kegiatan belajar mengajar karena merasa lebih aman. Seperti di SD Negeri (SDN) Citamiang.

Guru SDN Citamiang, Neuis Hendrayati, menjelaskan, dari delapan ruang kelas di sekolahnya, sebagian besar kondisinya rusak berat. Meskipun masih ada ruang kelas yang dinilai dapat digunakan, kata dia, pihak sekolah sementara ini memilih tenda yang terbilang aman untuk tempat kegiatan belajar mengajar.

 

photo
Sejumlah siswa beraktivitas di tenda darurat saat hari pertama masuk sekolah di halaman SDN Citamiang, Pacet, Kabupaten Cianjur, Senin (9/1/2023). - (Abdan Syakura/Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement