Rabu 11 Jan 2023 19:41 WIB

Berpotensi Picu Banjir di Tol, Sampah di Kali Sepak Bekasi Diangkut

Tumpukan sampah di Kali Sepak dekat Gerbang Tol Gabus memanjang sekitar 100 meter.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Sejumlah truk pengangkut sampah di Kabupaten Bekasi.
Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
(ILUSTRASI) Sejumlah truk pengangkut sampah di Kabupaten Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Sampah menumpuk di aliran Kali Sepak sekitar Tol Cibitung-Cilincing, tepatnya di depan Gerbang Tol Gabus, Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Tumpukan sampah ini dinilai dapat menghambat aliran air, sehingga berpotensi memicu banjir yang bisa berdampak ke ruas jalan tol.

Tumpukan sampah, yang didominasi plastik, serta batang pohon di aliran sungai tersebut memanjang sekitar 100 meter. Sampah yang menumpuk itu tengah ditangani UPTD Wilayah 2 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi. “Kami angkut sampah-sampah sejak tadi malam karena sudah menghambat aliran air di Kali Sepak,” kata Kepala UPTD Wilayah 2 DLH Kabupaten Bekasi, Sumardi, Rabu (11/1/2023).

Untuk mengangkut sampah itu dikerahkan empat unit truk pengangkut, serta satu unit ekskavator milik Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi. Menurut Sumardi, sampah-sampah tersebut terbawa dari wilayah hulu saat hujan deras, kemudian tertahan sampah batang pohon, sehingga menumpuk di aliran Kali Sepak dekat gerbang tol.

“Kalau dibiarkan, saat hujan dengan intensitas tinggi mulai turun, ini akan menjadi penyebab terjadinya banjir yang menggenangi jalan Tol Cibitung-Cilincing,” kata Sumardi.

Sumardi memperkirakan puluhan ton sampah di aliran Kali Sepak itu selesai dibersihkan dalam waktu dua hari ke depan. Sampah itu dibiarkan terlebih dulu untuk mengurangi air yang terbawa, kemudian diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Burangkeng. “Kami angkat dulu dari tadi malam, terus kita biarkan kering dulu, baru kita angkut ke Burangkeng, dan kami prediksi ini selesai dalam dua hari,” katanya.

Melihat persoalan ini, Sumardi meminta masyarakat tidak membuang sampah ke aliran Kali Sepak. Selain mengotori sungai, sampah yang menumpuk dan menghalangi aliran air dikhawatirkan memicu banjir. “Karena kami tidak bisa bekerja sendiri, butuh dukungan segenap lapisan masyarakat, terutama dalam upaya pencegahan dengan tidak membuang sampah sembarangan,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement