Jumat 13 Jan 2023 16:37 WIB

RSHS Pisahkan Bayi Kembar Siam Ayesha dan Aleeya

Operasi pemisahan itu berlangsung sekitar delapan jam.

Kepala Bidang Medik RSUP Hasan Sadikin Zulvayanti memberikan keterangan pers terkait pasien suspect virus Corona (Covid-19) di RSUP Hasan Sadikin, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Senin (9/3).
Foto: Republika/Abdan Syakura
Kepala Bidang Medik RSUP Hasan Sadikin Zulvayanti memberikan keterangan pers terkait pasien suspect virus Corona (Covid-19) di RSUP Hasan Sadikin, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Senin (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, telah melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam berusia satu tahun asal Kabupaten Bandung Barat (KBB). Bayi kembar siam itu bernama Ayesha dan Aleeya.

Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS Bandung Dr Zulvayanti mengatakan, operasi pemisahan itu berlangsung sekitar delapan jam. Adapun,tubuh bayi kembar siam yang berdempetan itu yakni di bagian dada dan perut.

 

photo
Bayi kembar siam sebelum dilakukannya operasi pemisahan. (Ilustrasi) (EPA-EFE/YAHYA ARHAB)

 

"Dalam perkembangannya Alhamdulillah semakin membaik, dan sehat," katanya.

Sebelumnya, kata dia, bayi itu pun dilahirkan dengan metode operasi caesar sehingga tim medis dari RSHS pun terus memantau perkembangan kedua bayi itu. Menurutnya, kini kedua bayi yang sudah terpisah itu diperkenankan pulang. 

Adapun proses operasi hingga perawatan pascaoperasi itu berlangsung sekitar empat pekan. Ia menjelaskan, kedua bayi itu menjalani perawatan pasca-operasi dengan waktu yang berbeda. Untuk Ayesha, menurutnya, perawatan berjalan selama satu pekan, sedangkan Aleeya perlu dirawat selama 12 hari. 

Dia mengatakan, operasi bayi kembar siam itu melibatkan dokter bedah anak, dokter bedah jantung, dokter bedah plastik, dan dokter lainnya. Setelah diperkenankan pulang, kata dia, dokter dari RSHS tetap memantau perkembangan kesehatan dan pertumbuhan anak.

Hal tersebut, kata dia, dilakukan agar tumbuh kembang bayi itu bisa sesuai dengan bayi seusianya. Karena, kata dia, pada umumnya bayi usia satu tahun itu sudah menempuh fase merangkak. 

Sedangkan kedua bayi yang terlahir pada 10 Januari 2022 itu belum melewati fase itu karena kondisi tubuh yang belum normal. "Contohnya kalau umur satu tahun harus seperti apa, nah ini yang akan dikejar," kata Zulvayanti.

Sementara itu, ayah dari Ayesha dan Aleeya, Eka Lesmana (24 tahun) mengaku, senang kedua anaknya itu mulai bisa menjalani kehidupan normal seperti bayi-bayi lainnya. Dia pun mengaku, bakal terus mengikuti arahan dari dokter RSHS guna memeriksa kesehatan anaknya dalam waktu ke depan.

"Ya contohnya ini harus ganti pembalut ini (bekas operasi), sudah dikasih tahu sama tim dokter, nanti seminggu lagi ke sini untuk kontrol," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement