Jumat 13 Jan 2023 17:56 WIB

Persib Bandung Kecewa PSSI Hentikan Liga 2

Keputusan tersebut akan berdampak tidak adanya promosi dan degradasi di liga 1.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Manajemen Persib Bandung merasa kecewa dengan keputusan Komite Eksekutif PSSI yang telah menghentikan liga 2. Keputusan penghentian kompetisi dinilai akan berdampak kepada kompetisi liga 1 yang tengah bergulir.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono mengaku kecewa dengan keputusan yang diambil Komite Eksekutif PSSI pada Kamis (12/1/2023) lalu. Ia menilai penghentian liga dua akan berdampak kepada regulasi kompetisi liga 1.

"Kami sangat kecewa dengan keputusan ditiadakannya kompetisi Liga 2," ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima, Jumat (13/1/2023).

Dia menuturkan, keputusan tersebut akan berdampak tidak adanya promosi dan degradasi di liga 1. Teddy menilai tidak adanya promosi dan degradasi mencederai sporting merit system atau kompetisi dengan hierarki yang sudah jelas.

Teddy mengatakan, promosi dan degradasi merupakan jiwa dari sebuah kompetisi sepak bola. "Tidak adanya sistem promosi dan degradasi, klub peserta liga akan mempunyai strategi yang berbeda," katanya.

Lebih jauh, dia khawatir, akan membuka peluang praktik pengaturan skor di liga 1. Keputusan tersebut pun merusak ekosistem kompetisi sepak bola nasional yang sudah terbangun dengan baik.

"Sebagai pelaku industri sepakbola, saya tentu saja sangat kecewa dan tidak setuju dengan keputusan diberhentikannya liga 2 karena berdampak sangat luas terhadap tatanan dan struktur sistem kompetisi sepakbola nasional," katanya.

Kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 tidak akan dilanjutkan. Keputusan ini diambil Komite Eksekutif (Exco) PSSI setelah menggelar rapat yang berlangsung di Kantor PSSI, GBK Arena, Kamis (12/1/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement