Senin 16 Jan 2023 16:45 WIB

DLH Kota Bandung Atur Strategi Tangani Penumpukan Sampah di TPS

Pengangkutan sampah dari TPS di Kota Bandung ke TPA Sarimukti terkendala.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Petugas pengangkut sampah beraktivitas di Jalan Pagarsih, Astanaanyar, Kota Bandung, Ahad (15/1/2023). Terjadi penumpukan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) lantaran ada kendala pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas pengangkut sampah beraktivitas di Jalan Pagarsih, Astanaanyar, Kota Bandung, Ahad (15/1/2023). Terjadi penumpukan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) lantaran ada kendala pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pengangkutan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) wilayah Kota Bandung ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, dikabarkan mengalami kendala. Adanya kendala ini berpotensi membuat sampah menumpuk di TPS wilayah Kota Bandung.

Menurut Kepala UPT Pengelolaan Sampah Kota Bandung, Ramdani, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung untuk sementara mengimbau kewilayahan agar menahan pembuangan sampah ke TPS. Petugas juga berupaya melakukan penanganan sampah di TPS.

“Kita berstrategi di Kota Bandung. Kan ada istilah TPS yang ada bangunan dan ada di pinggir jalan atau titik kumpul. Kita utamakan di titik kumpul karena khawatir di pinggir jalan rute ini tidak enak dipandang,” kata Ramdani, saat dihubungi, Senin (16/1/2023).

Ramdani menjelaskan, pengaturan pembuangan sampah di TPS dilakukan lantaran terkendalanya pengangkutan ke TPA Sarimukti sejak awal Januari ini. “Ada kendala-kendala di TPA sendiri. Bukan hanya terkait di dalam, tapi terkait di TPA, ada kendala lintasan buang dan hal teknis lain,” kata Ramdani.

 

Menurut Ramdani, salah satu persoalannya terkait kondisi jalan yang licin menuju TPA, sehingga memperlambat gerak truk pengangkut untuk membuang sampah ke TPA. Ia menyebut di gerbang masuk TPA pun terjadi antrean, bahkan sempat mencapai sekitar empat kilometer. Sejumlah sopir truk dikabarkan sampai menginap untuk bisa membuang sampah di TPA.

Karena adanya kendala itu, Ramdani mengatakan, sejak awal Januari ini perjalanan bolak-balik truk pengangkut sampah ke TPA Sarimukti menjadi berkurang. Dalam satu hari, kata dia, biasanya ritase bisa mencapai 230 per hari. “Tapi sejak tanggal 1 (Januari), 180. Paling rendah tanggal 11, sampai 120 ritase, tersendat di TPA,” ujar dia.

Volume sampah yang diangkut ke TPA Sarimukti, menurut Ramdani, bisa mencapai sekitar 1.300 ton per hari. Karena pengangkutan ke TPA tersendat, kata dia, sampah yang berada di TPS bisa menumpuk. “Gambaran normalnya, 1.300 ton per hari. Kalau ritase berkurang 50 persen, artinya ada sekitar 650 ton sampah di Bandung. Setengah diangkut ke TPA dan setengahnya di dalam kota, hari kedua dan bertambah lagi hari selanjutnya, akumulasi,” kata Ramdani.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement