Kamis 19 Jan 2023 19:33 WIB

Ridwan Kamil Ungkap Pertimbangan Panjang Gabung Partai Golkar

Ridwan Kamil mengaku berkonsultasi dulu dengan keluarga, juga banyak pihak lainnya.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (kiri) memakaikan jas kuning kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) saat melakukan pertemuan politik di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023). Ridwan Kamil atau Kang Emil resmi bergabung dengan Partai Golkar setelah Ketua Umum Airlangga Hartarto menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) dan jas warna kuning Partai Golkar.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (kiri) memakaikan jas kuning kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) saat melakukan pertemuan politik di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023). Ridwan Kamil atau Kang Emil resmi bergabung dengan Partai Golkar setelah Ketua Umum Airlangga Hartarto menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) dan jas warna kuning Partai Golkar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemasangan jas kuning menandai bergabungnya Ridwan Kamil ke Partai Golkar, Rabu (18/1/2023). Gubernur Jawa Barat (Jabar) yang akrab disapa Emil itu mengungkapkan perjalanannya dalam membuat keputusan hingga akhirnya memutuskan untuk menjadi bagian Golkar.

Hal itu diungkapkan Emil melalui media sosial Instagram pribadinya, @ridwankamil. Ia menyampaikan keputusannya bergabung dengan partai politik ini untuk berjuang bagi pembangunan bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Keputusan ini diambil tidak secara tiba-tiba, melainkan melalui pertimbangan panjang,” tulis Emil.

Emil mengaku berkonsultasi terlebih dulu dengan keluarga, juga banyak pihak lainnya sebelum mengambil keputusan. “Baik dengan melakukan Istikharah, masukan dari ibu yang juga guru bagi saya, istri dan keluarga, ulama, kerabat, kolega, serta para sahabat. Keputusan ini pun saya ambil demi peningkatan kinerja, bukan ambisi politik semata,” kata mantan wali kota Bandung itu.

Bagi Emil, ada sejumlah hal yang menjadi pertimbangan untuk memilih berlabuh ke Partai Golkar. Salah satunya, menurut dia, Golkar telah teruji sebagai salah satu partai politik yang menjadi pilar demokrasi di Indonesia. “Yang selalu berkomitmen menjaga dan mempertahankan demokrasi di Tanah Air dan turut memperkokoh tegaknya Pancasila dan NKRI,” katanya.

Emil menilai, Partai Golkar, dengan ideologi kekaryaannya, juga berperan besar dalam pembangunan bangsa. Menurut dia, Golkar juga ikut mengawal dan membersamai perjalanan kapal besar Indonesia, bahkan terbukti mampu melewati berbagai krisis dan bangkit, seperti di masa pandemi Covid-19. “Ini juga menjadi tekad saya bersama Golkar mendorong pemerintahan yang bersih dan bermartabat, serta mendukung upaya penegakan hukum yang adil dan beradab,” kata Emil.

Menurut Emil, Golkar diharapkan tetap konsisten dalam mengawal dan mendukung proses pembangunan bangsa Indonesia ke depan. Apalagi, kata dia, tahun ini ada tantangan yang besar, yaitu krisis keuangan global. “Kolaborasi harus tetap dilakukan oleh seluruh elemen bangsa, termasuk dengan partai politik,” ujar dia.

Emil mengatakan, keputusannya bergabung dengan partai politik ini merupakan awal perjalanan baru baginya. Bersama Golkar, ia berharap bisa terus berkontribusi untuk bangsa dan negara. “Semoga Allah SWT menyertai dan memimpin langkah dan perjuangan saya bersama Partai Golkar untuk membawa perubahan menuju Indonesia juara dan kemakmuran rakyat Indonesia, amin,” kata Emil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement