Jumat 20 Jan 2023 13:39 WIB

Dicalonkan Jadi Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil: Jabar Baik, DKI Survei Bagus

Ridwan Kamil akan fokus memenangkan partai dulu di 2024.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil resmi bergabung dengan partai Golkar, Rabu (18/1/2023). Setelah resmi jadi anggota partai, Ridwan Kamil pun harus tunduk pada aturan partai. 

Golkar sendiri sudah resmi mengumumkan Ketua Umum Partai Golkar untuk maju ke Pilpres 2024 memang sudah berada di tangan. Ridwan Kami pun saat ini lebih banyak ditargetkan untuk kembali memimpin Jawa Barat atau hijrah memimpin DKI Jakarta.

Menanggapi hal ini, Ridwan Kamil mengatakan, pilihan-pilihan itu banyak. Ia menilai, menjadi Gubernur Jawa Barat baik dan Gubernur DKI Jakarta juga surveynya bagus. 

"Jabar baik, DKI juga survey bagus. Kan tapi keputusan tidak sekarang. Tapi, apapun yang diarahkan sesuai kondisi, potensi pasti dipertimbangkan. Pokoknya karena saya sudah berlabuh ke partai, fokus memenangkan partai dulu di 2024," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, di Gedung Sate, Jumat (20/1/2023).

Emil mengatakan, akan fokus memenangkan partai Golkar supaya suara Golkar di Jabar bisa membaik dan nasional membaik. "Kan saya bawa rombongan tidak hanya Jawa Barat. Tapi generasi-generasi muda yang bisa dipengaruhi dengan cara inspiratif dan positif. Karena politik itu mulia untuk memperbaiki sesuatu yang kita anggap kurang baik menjadi lebih baik oleh keputusan-keputusan," katanya.

Emil menegaskan, berdasarkan pengalamannya, dirinya tak akan menceritakan keputusannya sekarang. Tapi nanti, saat menjelang.

"Dari pengalaman hidup, tidak bisa diceritakan dari sekarang. Nanti aja menjelang-menjelang. Bahwa peluang ada, ada. Kan karena saya masih satu periode jadi gubernur. (Kalau,red) Jadi DKI masih sangat memungkinkan dan survey juga bagus," paparnya.

Saat ditanya apakah Jabar Quick Response akan digunakan di Golkar, Emil mengatakan, JQR institusi pemerintah. Bukan institusi Ridwan Kamil. 

"Kalau ganti gubernur masa hilang kebaikan, kemanusiaan. Jadi, please jangan mengaitkan Jabar Quick Response sebagai hal di luar pemerintahan, di luar institusi. Itu di UPT kan sehingga siapapun gubernurnya, pertolongan kemanusiaan tetap cepat dan gesit seperti yang kita lakukan sekarang," paparnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement