REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Hujan dengan intensitas tinggi terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Garut, Jumat (20/1/2023). Akibatnya, terjadi sejumlah bencana alam di beberapa kecamatan daerah itu.
Berdasarkan data yang dihimpun, hujan dengan intensitas tinggi itu mengakibatkan jembatan yang menghubungkan Desa Linggajati dengan Desa Garumukti di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, mengalami kerusakan pada 14.30 WIB. Alhasil, jembatan itu kini tak bisa dilintasi kendaraan roda empat maupun roda dua.
"Benar kejadiannya," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Daris Hilman, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat malam.
Dia mengatakan, BPBD telah berkoordinasi dengan unsur kewilayahan beserta dengan dinas teknis terkait kejadian itu. Saat ini, pihaknya masih terus melakukan asesmen terkait rusaknya jembatan tersebut.
Daris menambahkan, bencana lain juga terjadi di Kecamatan Pamulihan, tepatnya di Desa Mekarjaya. Di wilayah itu, terdapat tujuh rumah warga dan lahan pertanian terendam banjir dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter akibat luapan air dari saluran drainase.
Selain itu, bencana banjir juga terjadi di Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti. Di wilayah itu, banjir akibat meluapnya Sungai Cikandang merendam area pesawahan.
Sementara itu, di Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang, sebuah jembatan rawayan dilaporkan rusak akibat meluapnya Sungai Cirompang. Jembatan yang menghubungkan Desa Gunamekar dan Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti, itu mengalami kerusakan sekitar 60 meter di bagian sampingnya.
Daris mengatakan, tak ada korban jiwa akibat kejadian bencana di Kabupaten Garut. Saat ini, kondisi air sudah mulai surut di beberapa wilayah yang terendam banjir. Sementara jembatan yang rusak ditutup untuk menghindari hal yang tidak diharapkan.
Dia juga mengimbau, masyarakat untuk tetap waspada, mengingat kondisi cuaca di Kabupaten Garut masih sering hujan. "Kami juga belum mencabut status siaga bencana hidrometrologi," kata dia.