Selasa 24 Jan 2023 05:01 WIB

Ulama Ini Wafat Saat Jadi Imam Shalat Maghrib

Abu Ismail juga berhasil mendidik sejumlah ulama besar pada zaman setelahnya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.
Foto: icfresno.org
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abu Ismail adalah seorang tokoh besar Mazhab Syafi’i. Dia juga juga diakui sebagai sang imam pada zamannya. Dia adalah seorang ulama yang wara’ dan ahli dalam bidang fikih, ushul fikih, sastra Arab, dan ilmu kalam.

Banyak karya besar dari goresan tangannya dalam bidang keilmuan tersebut. Nama lengkapnya adalah Ismail bin Al-Imam Syaikhu Al-Islam Abu Bakar Ahmad bin Ibrahim bin Ismail bin Al-Abbas.

Dalam buku “Wafat Saat Shalat: 73 Kisah Kematian yang Indah” terbitan Noura Books, Mahmud bin Abdul Malik Al-Zughbi menjelaskan, Abu Ismail juga berhasil mendidik sejumlah ulama besar pada zaman setelahnya.

“Dia adalah seorang perjuang dan penasihat ulung. Sifatnya sedemikian terbuka dan kehidupannya dipenuhi dengan keistiqamahan sikap wara’,” jelas Mahmud.

Al-Qadhi Abu Ath-Thayyib menyatakan, bahwa Abu Ismail pernah hijrah ke Baghdad dan sempat menetap di sana selama setahun. Ibnu Katsir mencatat bahwa ketika Abu Ismail sampai di Baghdad, Imam Ad-Daruquthni masih hidup.

Abu Ismail Al-Jurnani wafat saat mengimami shalat Maghrib di hari Jumat, tepatnya pada pertengahan Rabiul Akhir 396 Hijriah atau 1005 Masehi. Pada Maghrib yang senyap itu, Abu Ismail dengan tenang memasuki mihrab masjid.

Saat memimpin shalat Maghrib di kesenyapan itu, Abu Ismail terbata-bata saat melantunkan ayat keempat surat Al-Fatihah. Kemudian, tampak Ia berusaha keras untuk melantunkan Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in.

Setelah itu, tak terdengar lagi lanjutan bacaan ayat-ayat dari Surat Al-Fatihah. Hingga akhirnya jamaah shalat Maghrib kala itu tersadar bahwa sang imam yang wara’ itu telah wafat. Jamaah pun merasakan kesedihan dan berduka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement