Selasa 24 Jan 2023 19:11 WIB

Wali Kota Bandung Pastikan Vaksin Booster Kedua Mencukupi

Wali Kota mendorong vaksinasi booster untuk mengoptimalkan penanganan pandemi.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis keempat atau booster kedua di UPT Puskesmas Sukagalih, Sukajadi, Kota Bandung, Selasa (24/1/2023).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis keempat atau booster kedua di UPT Puskesmas Sukagalih, Sukajadi, Kota Bandung, Selasa (24/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis keempat (booster kedua) bagi masyarakat umum. Mulai Selasa (24/1/2023) ini masyarakat umum berusia di atas 18 tahun sudah bisa mendapatkan vaksinasi booster kedua.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, vaksinasi ini merupakan ikhtiar untuk mengoptimalkan penanganan pandemi Covid-19. Ia pun memastikan ketersediaan vaksin untuk kebutuhan booster kedua. “Stok booster dua sudah siap dan dalam kondisi jumlah yang memadai,” ujar dia, Selasa (24/1/2023).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, hingga 22 Januari 2023, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama dilaporkan mencapai 103,01 persen dari total sasaran awal yang mencapai 2.176.088 orang dan dosis kedua sudah mencapai 94,86 persen.

Adapun cakupan vaksinasi dosis ketiga atau booster pertama dilaporkan sudah mencapai 52,96 persen. Sementara cakupan vaksinasi booster kedua di Kota Bandung sudah mencapai 39.987 orang. 

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Asep Saeful Gufron mengatakan, awalnya booster kedua diprioritaskan untuk kalangan sumber daya manusia (SDM) kesehatan dan warga lanjut usia (lansia). Kini sudah bisa dilakukan untuk masyarakat umum. “Insyaallah, kita sangat siap (melaksanakan vaksinasi booster kedua),” kata dia.

Soal ketersediaan vaksin Covid-19 untuk booster kedua, menurut Asep, sejauh ini masih mencukupi, meskipun stoknya tidak terlalu banyak. Ia mengatakan, menyimpan stok vaksin dalam jumlah besar kurang efektif, mengingat vaksin ada masa kedaluwarsanya. “Booster itu kita tidak bisa stok banyak karena penggunaannya juga beda dan (vaksin) ada masa kedaluwarsa setelah dibuka,” ujarnya.

Asep mengatakan, pihaknya tengah melakukan pemetaan untuk memastikan proses distribusi vaksin. Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung juga terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk menjaga ketersediaan vaksin, termasuk untuk kebutuhan booster kedua. “Manakala persediaannya akan habis, kita diyakinkan tidak akan terjadi kehabisan seperti sebelumnya,” kata Asep.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement