Rabu 25 Jan 2023 21:11 WIB

Atalia Dorong Pengembangan Posyandu Remaja di Cirebon

Posyandu Remaja memberikan konseling kesehatan dan permasalahan yang dihadapi remaja.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi/wsj.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya meninjau Posyandu Flamboyan di Desa Matangaji, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (25/1/2023). Ia mengapresiasi adanya Posyandu Remaja, dengan berbagai fungsinya.

Atalia melakukan pemantauan dalam upaya pembinaan posyandu dan pelayanan KB. Dalam pemantauan ini, ia melihat fungsi penting Posyandu Remaja, yang perlu terus didorong agar berkembang.

“Saya apresiasi dengan adanya Posyandu Remaja. Selama ini ada program BKR (Bina Keluarga Remaja) dan lain-lain, tetapi tidak fokus untuk membuat sebuah meja dengan nama Posyandu Remaja,” kata Atalia.

Atalia mengatakan, ada beberapa hal yang dilakukan oleh Posyandu Remaja. Seperti pemeriksaan wajib yang dilakukan di setiap pertemuan, antara lain pemeriksaan tinggi badan, berat badan, tensi, dan lingkar lengan atas (lila).

 

Selain itu, Posyandu Remaja juga memberikan konseling kesehatan remaja. Seperti terkait persoalan menstruasi, gizi, dan anemia. Posyandu Remaja juga disebut memberikan pendidikan seks bagi remaja, sosialisasi bahaya narkoba, serta edukasi seputar permasalahan lain yang dihadapi remaja.

Atalia menilai, keberadaan Posyandu Remaja ini penting dalam upaya mempersiapkan remaja menghadapi usia matang, dengan pembinaan ke depannya. “Bagaimana mereka dibina supaya tidak melakukan pernikahan usia anak, bagaimana mereka tahu apa yang harus dilakukan terkait dengan alat reproduksi mereka, dan lain sebagainya,” kata istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil itu.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement