Jumat 03 Feb 2023 18:01 WIB

Harga Beras Naik, KTNA Indramayu: Stok di Gudang Petani Masih Ada

KTNA menyebut sisa stok beras di gudang petani akan dihabiskan karena menjelang panen

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Petani di area sawah wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Foto:

Misalnya, kebutuhan makan mereka sebanyak satu karung per bulan. Adapun jeda waktu antara panen terakhir hingga panen berikutnya adalah enam bulan. Dengan hitungan itu, mereka akan menyimpan stok gabah sebanyak enam karung. Gabah tersebut akan digiling menjadi beras secara bertahap sesuai kebutuhan.

Karena itu, Sutatang menilai, isu stok beras sebaiknya tidak perlu dibesar-besarkan. Ia mengatakan, petani tengah menikmati tingginya harga gabah untuk sementara waktu hingga datangnya masa panen. “Itu kan hanya sebentar, paling cuma satu sampai dua bulan,” kata Sutatang.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Tasrip Abu Bakar, juga menilai, isu soal stok beras sebaiknya tidak dibesar-besarkan. “Stok gabah di tingkat heler (penggilingan beras) maupun rumah tangga (buruh tani) masih ada,” ujar Tasrip.

Khusus di Kabupaten Cirebon, menurut Tasrip, sejumlah daerah yang melakukan tanam tiga kali pun sudah melakukan panen pada Desember 2022. Meski luasan areanya hanya sekitar 1.500 hektare, menurut dia, panen tersebut lumayan menambah stok gabah di tingkat petani.

Tasrip pun menyoroti naiknya harga beras di pasaran saat ini. Menurut dia, harga gabah terbilang stagnan sejak Oktober 2022. “Berarti sebenarnya mahalnya harga beras lebih karena sistem pasar,” kata Tasrip.

Tasrip meyakini harga beras akan berangsur turun mulai pertengahan Februari. Pasalnya, para petani di sejumlah daerah mulai memasuki masa panen, termasuk wilayah di Kabupaten Majalengka dan Karawang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement