Senin 06 Feb 2023 12:31 WIB

Keramaian dari Beragam Budaya Bersatu di Sepanjang Jalan Suryakencana

Perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor merupakan perayaan kebudayaan, bukan keagamaan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Warga menyaksikan kesenian tradisional saat mengikuti Bogor Street Festival Cap Go Meh (CGM) di Jalan Suryakencana, Bogor, Jawa Barat.
Foto:

Perayaan kebudayaan bukan keagamaan

Ba’da Maghrib, Cap Go Meh show case yang menjadi ciri khas dalam perayaan malam ke-15 setelah Tahun Baru Imlek. Atraksi barongsai dimulai dari liong pembuka jalan, lampion, Kie Lin, Joli Abu, dan sekitar 30 atraksi barongsai lainnya.

Setelah vakum dua tahun lamanya karena pandemi Covid-19, warga pun antusias memadati 2,1 kilometer Jalan Suryakencana. Menyaksikan atraksi barongsai sambil memberikan angpao kepada para penampil.

Ketua CGM-BSF 2023, Arifin Himawan, mengatakan perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor merupakan perayaan kebudayaan, bukan perayaan keagamaan. Sehingga perayaan ini boleh dinikmati oleh semua kalangan.

Tim pendukung acara Cap Go Meh tahun ini diperkirakan mencapai 5.000 orang yang melakukan kegiatan kolosan di sepanjang Jalan Suryakencana. Ada 20 tandu diarak bersama, serta 26 tim yang membawa 58 barongsai dan naga.

“Keberagaman ini adalah tanggungjawab kita bersama. Kebudayaan Jawa Barat, Nasional, dipestakan di CGM-BSF ini,” tutur pria yang akrab disapa Ahim ini.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau Emil, memberi nilai 9/10 untuk perhelatan festival bertajuk “Unity in Diversity” ini. Menurutnya, perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor merupakan yang terbaik di Jawa Barat.

“Ini adalah wajah terbaik se-Jawa Barat yang diwakilkan Kota Bogor dalam menjaga pancasila, menjaga bhinneka, memelihara keberagaman dalam kedamaian,” ujar Emil.

Tahun ini, merupakan Cap Go Meh yang spesial bagi Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo. Pasalnya, baru kali ini ia merasakan Cap Go Meh bersama masyarakat.

Hal ini pun membuatnya terharu, lantaran biasanya ia merayakan Cap Go Meh bersama keluarganya sambil menyantap lontong cap go meh. Namun, pada 2023 ia berada di tengah masyarakat dalam Ajang Budaya Pemersatu Bangsa, melihat keberagaman menjadi sebuah kekuatan yang mensejahterakan rakyatnya.

Angela merasa bangga, karena CGM-BSF 2023 menjadi salah satu acara unggulan tahun 2023 dalam Kreasi Event Nusantara (KEN). Hal itu pun akan membuat Kemenparekraf terus mendukung event dengan kearifan lokal seperti CGM-BSF.

“Kita harapkan banyak wisatawan yang hadir, tidak hanya nusantara tapo mancanegara yang bisa mendorong ekonomi daerah. Tidak ada yang lebih indah daripada menjaga kebhinnekaan, kita terus menjaga bhinneka dan menjujung persatuan,” katanya.

Cap Go Meh tahun ini, merupakan acara Cap Go Meh terakhir bagi Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto. Setelah menjabat sebagai Wali Kota Bogor selama dua periode, masa jabatan politisi PAN ini akan berakhir pada Desember 2023.

Panggung CGM pada Ahad (5/2/2023) ini merupakan panggung terakhirnya bersama Dedie A. Rachim selaku Wakil Wali Kota. Ia pun berterimakasih atas segala kebersamaan dan persiapan dalam menyelenggarakan acara Cap Go Meh yang penuh makna ini.

 

“Kami titip Kota Bogor, siapapun Wali Kotanya, tidak akan berubah dalam kebersamaan dan keberagaman. Cap Go Meh akan selalu menjadi kebanggaan Kota Bogor,” ucap Bima Arya di akhir sambutannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement