Selasa 07 Feb 2023 15:22 WIB

Pasukan TPNPB Akui Culik dan Tolak Lepaskan Pilot Susi Air

Brigjen Egianus Kogeya mau melepaskan pilot jika NKRI mau mengakui Papua merdeka.

Pesawat Susi Air dibakar KST Papua di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (7/2/2023)..
Foto: Istimewa
Pesawat Susi Air dibakar KST Papua di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (7/2/2023)..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap III Ndugama-Derakma, Brigjen Egianus Kogeya memimpin pasukannya untuk membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, Selasa (7/2/2023). Mereka menegaskan, bertanggung jawab terhadap aksi itu.

"Pada hari ini, Selasa, 7 Februari 2023 pukul 11.18 waktu Papua, dilaporkan oleh Panglima Pertahanan Daerah Kodap III Ndugama-Derakma Brigjen Egianus Kogeya bahwa kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma sudah membakar satu pesawat jenis Susi Air nomor registrasi PK-BvY di Tapangan Lerbang Distrik Paro," kata Jubir Komnas TPNPB-OPM, Sebby Sambom kepada media di Jakarta, Selasa.

Menurut Sebby, pesawat tersebut dari Mimika terbang ke Distrik Paro pada pukul 06.26 WIT. Ketika pesawat mendarat, sambung dia, pasukan TPNPB berhasil membakarnya. "Dan pilotnya, kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tahan dan dia menjadi sandera kami, dan penyanderaan ini merupakan kedua kalinya yang kami lakukan. Penyanderaan pertama dilakukan Tim Lorenz di Mapenduma pada 1996," ucap Sebby.

Menurut dia, TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma memberi pesan bahwa semua penerbangan jalur masuk ke Kabupaten Nduga mulai sekarang disetop. "Roda Pemerintahan Kabupaten Nduga sebelum almarhum YG berbeda dengan pejabat sekarang, dalam hal ini setelah Penjabat Bupati dilantik banyak penangkapan masyarakat sipil," kata Sebby.

Dia menyampaikan, personel TPNPB juga menyandera pilot Susi Air, Philip Merthens. Adapun Philip merupakan warga berkebangsaan Selandia Baru. "Dan kami sedang bawa keluar. Untuk itu anggota TNI-Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma di bawah Pimpinan Pangima Bridgen Egianus Kogeya," kata Sebby.

Menurut Sebby, pasukan TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan pernah melepaskan Philip Merthens. "Kecuali NKRI mengakui dan lepaskan kami dari negara kolonial Indonesia atau Papua merdeka," kata Sebby menirukan ultimatum Brigjen Egianus Kogeya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement