Ahad 12 Feb 2023 07:08 WIB

Forkopimda Kota Sukabumi Sidak Harga Sembako di Pasar Tradisional

Dua komoditas mengalami kenaikan harga yaitu beras dan minyak goreng.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yusuf Assidiq
Pasar Sukabumi
Foto: Antara
Pasar Sukabumi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) Kota Sukabumi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke pasar tradisional yang ada di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Langkah ini untuk mengecek ketersediaan dan harga sembako di pasar.

'' Forkopimda mendatangi Pasar Pelita Sukabumi untuk mengecek apakah ada kenaikan harga sembako,'' ujar Wakil Wali Kota Sukabumi, Andri Setiawan Hamami, kepada wartawan. Berdasarkan hasil pengecekan tergambar harga-harga masih stabil.

Dalam artian harga bapokting yang ada di pasaran masih terbilang normal. Namun hanya ada dua komoditas yang mengalami kenaikan yaitu beras dan minyak goreng.

" Mudah-mudahan dengan adanya sidak ini, kami dapat memberi masukan kepada pemerintah pusat, agar mendapatkan bantuan khususnya pasokan terhadap minyak goreng agar harga dapat stabil," katanya.

Terkait kenaikan harga beras, hal tersebut terkait oleh pasokan beras yang terkendala akibat waktu panen. Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya dalam menjaga stabilitas harga di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota. "

Selaku satgas pangan, kami terus melakukan monitoring, terkait pendistribusian bapokting yang ada di pasar pada wilayah hukum Polres Sukabumi Kota," kata dia

Momen ini juga untuk melakukan edukasi terhadap para pedagang. Khususnya terkait sosialisasi terhadap penerapan harga eceran tertinggi pada komoditas barang di pasar.

Zainal menambahkan, berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan unsur Forkopimda Kota Sukabumi, hingga saat ini tidak ditemukan adanya unsur pidana yang terjadi terkait distribusi bapokting.

Diharapkan dengan adanya kerja sama antara Pemkot Sukabumi dan Polres Sukabumi Kota, dapat bersama-sama menekan laju inflasi di Kota Sukabumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement