Ahad 12 Feb 2023 10:10 WIB

Kasus Gagal Ginjal Akut Muncul Lagi, Apoteker di Jabar Dituntut Profesional

Apoteker harus menjadi garda terdepan memberikan solusi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yusuf Assidiq
Dokter merawat pasien anak penderita gagal ginjal akut.
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsaa
Dokter merawat pasien anak penderita gagal ginjal akut.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Para apoteker didorong untuk menjadi garda terdepan dalam mencegah terjadinya kasus gagal ginjal akut. Caranya dengan meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan kefarmasian.

Hal ini disampaikan Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Provinsi Jawa Barat Catleya Febrinella saat melantik kepengurusan IAI Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi di Hotel Horison Kota Sukabumi, Sabtu (11/2/2023).

'' Tantangan di situasi saat ini terkait merebaknya kasus gagal ginjal pada anak, apoteker harus menjadi garda terdepan memberikan solusi,'' ujar Ketua IAI Jabar Catleya Febrinella kepada Republika. Tentunya dengan adanya kasus tersebut dikhawatirkan dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap memilih obat yang baik itu seperti apa.

Di mana kata Catleya, apoteker dengan kompetensinya dipersiapkan untuk terus memperbaharui informasi, regulasi, dan memastikan bahwa produk-produk farmasi yang ada di sarana farmasi berasal dari sumber yang sangat tepat. Selain itu harus segera melakukan pelayanan informasi obat secara baik, agar ketika hal hal yang terjadi seperti ini menelusuri dengan mudah.

'' Pengamanan sediaan farmasi menjadi tanggung jawab apoteker di sarana kefarmasian,'' imbuh Catleya. Terkait obat sirup Praxion yang disebut-sebut sebagai pemicu gagal ginjal akut, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan harus menunggu keterangan resmi Badan POM.

Di sisi lain dalam sambutan pelantikan ketua IAI Provinsi Jawa Barat mengatakan bahwa pelantikan IAI daerah ini merupakan agenda wajib yang harus dilakukan. Di mana setelah terpilihya pengurus cabang ini akan membentuk jajarannya serta menjalankan tugas dengan baik.

Fungsi IAI Jabar kata Catleya untuk membina, mempersatukan, mengayomi, serta memberdayakan anggota dan tentunya untuk masyarakat. IAI harus mampu menyiapkan apoteker profesional, berbudi luhur, paham iptek, dan mampu menjunjung tinggi nilai-nilai kesehatan dari pada masyarakat.

Ketua IAI Kota Sukabumi, Rieska Rahmawati mengatakan, untuk program IA Kota Sukabumi menginduk program dari yang di atasnya. Dengan mengedepankan pelayanan kefarmasian terutama pelayanan kepada masyarakat.

'' Salah satu progamnya adalah terkait dengan pencegahan peredaran narkoba,'' ujar Fahmi. Adapun sasaran kegiatan tersebut para pelajar dan mahasiswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement