Ahad 19 Feb 2023 09:52 WIB

‘Keroyokan’ Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem di Cianjur

Bupati Cianjur menekankan upaya bersama dalam penanganan kemiskinan ekstrem.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Bupati Cianjur Herman Suherman.
Foto: Tangkapan layar instagram Herman Suherman
Bupati Cianjur Herman Suherman.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Kemiskinan ekstrem masih menjadi persoalan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Untuk menekan angka kemiskinan ekstrem ini, Bupati Cianjur Herman Suherman menekankan upaya kolaborasi yang melibatkan sejumlah perangkat daerah.

Bupati mengatakan, ada berbagai program dari sejumlah dinas atau perangkat daerah di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur yang digulirkan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem. “Penanganannya dilakukan bersama alias ‘keroyokan’, agar angka kemiskinan ekstrem dapat ditekan,” kata Bupati, Sabtu (18/2/2023).

Sejauh ini, menurut Bupati, upaya keroyokan itu dapat menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Cianjur sekitar satu persen dari angka 90 ribu jiwa.

Bupati mencontohkan, warga yang masuk dalam kategori kemiskin ekstrem, dengan patokan pemasukan di bawah Rp 500 ribu per bulan, dimasukkan dalam daftar penerima bantuan langsung tunai. Ada juga program-program pendampingan dari dinas terkait.

Menurut Bupati, ketika kepala keluarga tidak memiliki pekerjaan tetap, diberikan pembinaan dan pelatihan, sehingga mereka dapat menghasilkan uang setiap hari atau atau pemasukan setiap bulannya.

Bupati mengatakan, apabila ada anak dari keluarga miskin ekstrem terkendala melanjutkan pendidikan, dinas terkait akan berupaya membantu untuk menggratiskan biaya pendidikannya hingga tingkat SMA sederajat.

Dalam upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem, Bupati mengatakan, Pemkab Cianjur berupaya melibatkan warga melalui program padat karya. Ada juga program pelatihan keahlian.

“Mulai dari orang tua, termasuk ibu rumah tangga, akan mendapat pendidikan keahlian sesuai dengan minat dan bakatnya, sehingga dapat menunjang perekonomian keluarga. Anaknya dididik menjadi pelaku usaha atau memiliki keahlian, selain fokus ke pendidikan,” kata Bupati.

Persoalan rumah atau tempat tinggal warga pun menjadi perhatian. “Bahkan dinas terkait juga akan membantu pembangunan sanitasi ketika rumah mereka tidak memiliki jamban atau kamar mandi dengan pembuangan limbah yang tidak layak. Berbagai upaya akan terus dilakukan sampai penanganan terhadap puluhan ribu warga miskin ekstrem tuntas,” ujar Bupati.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement