Senin 20 Feb 2023 15:03 WIB

Bau Sampah, Siswa SD di Tasik Terpaksa Belajar di Luar Kelas

Lokasi SDN Argasari Tasik tak jauh dengan tempat pembuangan sementara (TPS) sampah.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Sejumlah siswa SDN Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mengikuti kegiatan belajar di mushala sekolah, Senin (20/2/2023). Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di mushala lantaran bau sampah tercium di ruang kelas.
Foto:

Menurut Zaenal, satu pekan terakhir, hujan hampir selalu mengguyur Kota Tasikmalaya. KBM di dalam kelas menjadi tak efektif lantaran bau sampah. “Karena sudah sangat mengganggu,” kata dia.

Zaenal mengatakan, para siswa dipindahkan lantaran pihak sekolah tak ingin mengambil risiko. Dikhawatirkan ada keluhan lain yang dialami siswa akibat bau sampah itu.

“Kalau guru sudah mencium bau menyengat, pasti pindah. Tidak memaksakan belajar di kelas, tapi pindah ke mushala, perpustakaan, atau di lapangan. Apalagi kalau habis hujan,” kata Zaenal.

Zaenal memaklumi ada sejumlah warga setempat yang mencari nafkah dari keberadaan TPS itu. Namun, ia berharap TPS dapat dipindah. “Maunya mah dipindahkan, jangan dekat sekali dengan sekolah,” ujar dia.

Sampah menumpuk

Berdasarkan pantauan Republika, Senin, di TPS sisi Jalan Bantar itu terlihat hanya ada satu bak sampah. Kondisi bak terlihat penuh, sehingga sampah yang tak tertampung berserakan di sisi jalan.

Salah satu petugas sampah di lokasi itu, Febri (24), mengatakan, sampah di TPS belum diangkut tiga hari terakhir. Alhasil, sampahnya menumpuk. “Jumat kemarin ini dibersihkan sama tentara. Namun, setelah itu, belum ada pengambilan, jadinya ya penuh lagi,” kata dia.

Menurut Febri, kapasitas bak di TPS juga terbatas. Ia mengatakan, saat ini hanya terdapat satu bak sampah. Ketika bak itu penuh dan sampah masih berdatangan, jadinya tak tertampung. 

“Kemarin-kemarin mah bak dua, tapi sekarang tinggal satu. Jadi, meluber ke mana-mana. Apalagi jadwal pengangkutan enggak jelas,” kata Febri.

Febri mengakui sempat muncul wacana penutupan TPS. Persoalannya, bau sampah mengganggu kegiatan belajar siswa di SDN Argasari. “Kalau warga mah tidak masalah, tapi kasihan ke anak sekolah,” ujar dia, yang merupakan warga setempat.

Menurut Febri, warga setempat dinilai sudah sepakat dengan wacana itu. Namun, ia meminta pemerintah menyediakan tempat sampah lain apabila TPS yang ada ditutup.

“Harus ada jaminan akses tempat sampah lain. Ke (TPS) Mayasari, misalnya. Kalau warga buang sampah ke sana, harus bisa diterima. Kalau tak ada tempat kan, susah juga,” kata dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement