REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Areal pertanian padi di sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu dan Cirebon, saat ini mulai memasuki masa panen untuk musim tanam rendeng (penghujan) 2022/2023. Meski masih panen perdana, namun harga gabah di tingkat petani sudah mulai turun.
Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, menyebutkan, masa panen di Kabupaten Indramayu saat ini mulai berlangsung di Kecamatan Gantar. Di kecamatan tersebut, luas areal tanaman padinya sekitar 4.500 hektare.
''Panennya baru permulaan, tapi setiap hari selalu ada yang panen,'' ujar Sutatang kepada Republika, Rabu (22/3/2023).
Sutatang mengatakan, masa panen akan mulai ramai saat memasuki Maret. Sedangkan puncak panen raya, diperkirakan akan berlangsung pada April - Mei.
Sutatang menyebutkan, di masa awal panen ini, para petani masih menikmati harga gabah kering panen (GKP) yang cukup bagus. Yakni, di kisaran Rp 5.300 - Rp 5.500 per kilogram.
Namun meskipun demikian, lanjut Sutatang, mulai masuknya masa panen ini telah membuat gabah kering giling (GKG) yang semula disimpan petani, harganya kini menjadi turun. Yakni, dari Rp 8.000 per kilogram kini menjadi Rp 7.400 - Rp 7.500 per kilogram.
Para petani yang semula menyimpan gabahnya pun sudah melepaskan simpanan gabah mereka. Pasalnya, semakin mendekati panen raya, harga gabah biasanya akan semakin turun
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Cirebon. Di daerah tersebut, panen rendeng pun mulai berlangsung. ''Ya mulai ada satu-dua yang panen, seperti di Kecamatan Palimanan, Sumber dan Plumbon,'' terang Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar.
Sama seperti di Kabupaten Indramayu, panen di Kabupaten Cirebon akan semakin ramai saat memasuki awal Maret. Sedangkan puncak panen rayanya juga diperkirakan akan berlangsung pada April sampai Mei.
''Di masa awal panen ini, harga gabah (GKP) masih di angka Rp 5.500,'' tutur Tasrip.
Namun, untuk harga GKG yang semula disimpan petani, terang Tasrip, saat ini sudah mulai turun. Yaitu, dari yang awalnya Rp 7.000 per kilogram kini sudah di kisaran Rp 6.400 per kilogram.
Baik Sutatang maupun Tasrip mengakui, kekhawatiran mereka akan terus turunnya harga gabah saat panen raya. Apalagi, masa panen raya akan berlangsung serentak di Kabupaten Indramayu dan Cirebon serta daerah-daerah lainnya.