Kamis 23 Feb 2023 10:27 WIB

Bupati Garut Berharap Program ‘Harum Madu’ Berlanjut

Lewat Harum Madu, warga diajak memanfaatkan halaman untuk menanam tanaman produktif.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Bupati Garut Rudy Gunawan (kedua kanan) meninjau tanaman produktif saat meluncurkan program Halaman Bermanfaat Terpadu (Harum Madu) di Desa Girimukti, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (22/2/2023).
Foto: Dok. Diskominfo Kabupaten Garut
Bupati Garut Rudy Gunawan (kedua kanan) meninjau tanaman produktif saat meluncurkan program Halaman Bermanfaat Terpadu (Harum Madu) di Desa Girimukti, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (22/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mengajak warga memanfaatkan halaman rumah untuk kegiatan produktif. Utamanya menanam tanaman yang hasilnya bisa dimanfaatkan oleh warga.

Untuk itu, Pemkab Garut meluncurkan program “Halaman Bermanfaat Terpadu” (Harum Madu). Peluncuran program yang digagas Dinas Pertanian itu dilakukan di Desa Girimukti, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (22/2/2023).

Lewat program Harum Madu, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, warga diharapkan berminat memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami tanaman produktif, seperti sayuran.

Dengan pengelolaan lahan secara produktif, kata dia, diharapkan hasilnya bisa juga membantu perekonomian warga. 

Rudy mengatakan, program Harum Madu direncanakan berlanjut pada 2024 dan 2025. Ia berharap dukungan dari bupati Garut berikutnya. “Mudah-mudahan ini bupati ke depan juga bisa melanjutkan,” ujar, dalam siaran persnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yoga menjelaskan, sebelum diluncurkan, program Harum Madu sudah berjalan di beberapa desa. Bahkan, kata dia, selain ditanami tanaman produktif, ada halaman rumah warga yang dimanfaatkan untuk kegiatan lain.

“Di beberapa desa ada juga yang mengolaborasikan dengan peternakan dan perikanan. Saya kira ini salah satu gerakan upaya kita untuk memenuhi kebutuhan nabati dan kebutuhan hewani masyarakat kita,” kata Beni.

Menurut Beni, di beberapa desa, hasil program tersebut sudah dikoordinasikan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Kerja samanya melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) atau tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). 

“Hasil dari produksi yang itu sudah berkoordinasi dengan BUMDes sebagai salah satu unit usaha BUMDes di masing-masing wilayah,” kata Beni.

Dengan program Harum Madu ini, Beni mengatakan, diharapkan dapat membangun ketahanan pangan tingkat keluarga dan mendorong perekonomian masyarakat. Selain juga sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 dan upaya pengendalian inflasi daerah.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement