Jumat 10 Mar 2023 06:05 WIB

Banjir di Ruas Jalan Wilayah Garut, BPBD Soroti Drainase dan Sampah

BPBD Garut menyebut ada drainase yang tersumbat sampah.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Jalan tergenang banjir.
Foto: Antara/Candra Yanuarsyah
(ILUSTRASI) Jalan tergenang banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyoroti persoalan drainase dan sampah, yang dapat memicu banjir di ruas jalan. Terlebih ketika turun hujan deras dan lama.

Banjir dilaporkan menggenangi sejumlah ruas jalan di Kabupaten Garut. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi mengatakan, setelah beberapa hari tidak turun hujan, pada Rabu (8/3/2023) malam hujan deras mengguyur wilayah perkotaan Garut dan sekitarnya, sampai Kamis (9/3/2023) dini hari.

Menurut Satria, tingginya intensitas hujan membuat sejumlah permukiman maupun beberapa ruas jalan raya tergenang air. Adanya genangan air di jalan sempat menghambat arus lalu lintas kendaraan.

Selain faktor hujan, Satria menyoroti kondisi drainase. “Hujannya deras, drainasenya kecil, jadi tidak tertampung. Ditambah ada penyumbatan karena banyak sampah, akibatnya banjir,” kata Satria, Kamis (9/3/2023).

Sejumlah ruas jalan yang tergenang banjir, antara lain ruas Jalan Pembangunan, tepatnya di tanjakan daerah Paniisan, Kecamatan Tarogong Kidul. Kemudian Jalan Cipanas atau jalur menuju objek wisata Cipanas di Kecamatan Tarogong Kaler. Dilaporkan juga sejumlah ruas jalan yang terdampak banjir, seperti di Leles dan Tanjung.

Satria mengatakan, genangan air di ruas jalan ditanggulangi petugas dari dinas terkait, termasuk soal drainase, sehingga genangan air surut. “Kita koordinasi dengan dinas terkait, semua bergerak, dan tidak lama banjir langsung surut,” kata dia.

Menurut Satria, tersumbatnya drainase menjadi salah satu faktor yang memicu banjir. “Jadi, ada penyumbatan, penyempitan, banyak sampah, itu ada beberapa drainase. Kemudian hujannya cukup tinggi (intensitasnya),” kata dia.

Karenanya, Satria mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, yang dapat membuat drainase tersumbat, sehingga dapat memicu banjir ketika turun hujan. 

Ia pun mengajak masyarakat aktif bergotong royong membersihkan drainase atau selokan dari sampah, agar air dapat mengalir dengan lancar. “Drainase kita itu kan kecil, ditambah lagi ada sampah. Jadi, kami imbau giatkan lagi gotong royong membersihkan sampah dan tidak buang sampah sembarangan,” kata Satria.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement