Sabtu 11 Mar 2023 00:15 WIB

King Maker Mesti Pertimbangkan Basis Pemilih Prabowo-Ganjar

Kehadiran dua calon presiden bersama Presiden Jokowi melahirkan berbagai tafsiran.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Presiden Joko Widodo meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3).Dalam kesempatan ini, Jokowi dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo serta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tampak berswafoto bersama.
Foto: Laily Rachev – Biro Pers Sekre
Presiden Joko Widodo meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3).Dalam kesempatan ini, Jokowi dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo serta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tampak berswafoto bersama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Momen kebersamaan Presiden Joko Widodo, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat kunjungan kerja di Kebumen, Jawa Tengah pada Kamis (9/3/2023) kemarin menyita perhatian publik terutama terkait persiapan Pilpres 2024.

Karena baik Prabowo maupun Ganjar sama-sama memiliki modal elektabilitas yang tinggi berdasarkan hasil survei berbagai lembaga selama dua tahun terakhir. Dan kehadiran Jokowi kemarin bersama keduanya memberi sinyal bahwa duet Ganjar dan Prabowo sudah dalam restu presiden.

"Kehadiran dua calon presiden tersebut bersama dengan Presiden Jokowi melahirkan berbagai tafsiran karena dekatnya momentum Pilpres 2024," kata Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, Jumat (10/3/2023).

Meski duet ini memiliki elektabilitas tinggi, Arifki mengingatkan para 'king maker' untuk pasangan ini supaya memperhatikan lebih jeli basis pemilih Prabowo dan Ganjar.

Karena ada kemungkinan basis pemilih keduanya sama. Karena keduanya kini sudah sama-sama berada di gerbong Jokowi.

Sementara pemilih Prabowo di Pilpres 2014 dan 2019, menurut Arifki, sudah banyak beralih kepada Anies Baswedan. Bila benar pemilih Prabowo dan Ganjar sama, menurut Arifki, akan menjadi peluang bagi koalisi lain untuk mendulang suara.

"Seberapa baik pasangan ini (Prabowo-Ganjar) saling melengkapi, baik dari dukungan pemilih atau memerintah jika nanti terpilih. Jika Prabowo dan Ganjar ini ternyata memiliki pemilih yang sama, maka kesempatan ini tentu dimanfaatkan oleh Koalisi Perubahan atau KIB untuk mendulang suara lebih besar," ujar Arifki.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement