Rabu 15 Mar 2023 05:57 WIB

TPT Pembangunan Underpass Batutulis Bogor Longsor Saat Arus Lalin Ramai

Dishub Kota Bogor melakukan sistem buka-tutup jalan di sekitar area longsor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, bersama Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Bandung meninjau progres pembangunan underpass kawasan Batutulis. (Ilustrasi)
Foto: Dok. Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, bersama Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Bandung meninjau progres pembangunan underpass kawasan Batutulis. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tebing Penahan Tanah (TPT) di lokasi pembangunan underpass di Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor mengalami longsor. TPT di jalur utama menuju Stasiun Batutulis ini diduga longsor akibat hujan deras dan konstruksi yang belum kering.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Badan Daerah (BPBD) Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, mengatakan pihaknya menerima laporan tersebut pada Selasa (14/3/2023) pagi. BPBD bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor pun langsung menemui kontraktor yang bertanggung jawab atas pembangunan underpass tersebut.

“Kami sudah bertemu PT Jasa Pola yang mengerjakan, mereka saat ini mengupayakan alat beserta perlengkapannya untuk segera membangun kembali TPT underpass,” kata Theo, Selasa (14/4/2023).

Lebih lanjut, Theo menjelaskan, TPT di lokasi pembangunan underpass tersebut belum benar-benar kering. Kemudian, pada malam sebelumnya terjadi hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung cukup lama.

Apalagi, lanjut dia, arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian cukup tinggi. “Ditambah getaran lalu lintas jalan hidup, memengaruhi pekerjaan yang ada itu roboh atau longsor,” kata Theo.

Dalam kejadian ini, kata Theo, tidak ada korban jiwa maupun luka. Namun, Dishub Kota Bogor melakukan sistem buka-tutup jalan di sekitar area longosr karena jalannya menyempit.

“Juga mencegah beban yang cukup berat bisa berdampak pada pekerjaan di situ. Saat ini belum bisa dilewati secara normal,” imbuhnya.

Theo menambahkan, pihak kontraktor sedang mengupayakan agar alat berat untuk perbaikan bisa segera tiba ke lokasi. Supaya upaya pemulihan di sekitar lokasi longsor bisa dipercepat selama satu hingga dua hari ke depan.

“Selain imbas jalan, pipa air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) juga di situ. Kami khawatir kalau tidak cepat ditangani juga berimbas kepada air pelanggan PDAM yang pipanya lewat situ,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement