Jumat 17 Mar 2023 14:38 WIB

Perbaikan Rel KA Bogor-Sukabumi Diperkirakan Capai Tiga Bulan

Selain itu, Menhub minta para korban yang belum ditemukan segera ditemukan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, meninjau perbaikan rel KA Bogor-Sukabumi KM 2+6/7 yang terdampak longsor di Kota Bogor, Jumat (17/3/2023).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, meninjau perbaikan rel KA Bogor-Sukabumi KM 2+6/7 yang terdampak longsor di Kota Bogor, Jumat (17/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyebutkan perbaikan rel kereta api (KA) Bogor-Sukabumi yang terdampak longsor di Kota Bogor memiliki dua tahap. Tahap pertama yakni pemasangan pile baja, kemudian tahap kedua yaitu rekonstruksi keseluruhan yang diperkirakan mencapai tiga bulan.

Di sela tinjauannya di lokasi perbaikan rel KA Bogor-Sukabumi KM 2+6/7, Budi mengatakan, pada tahap pertama pihaknya akan memasang pile baja di jalur rel KA Bogor-Sukabumi yang tidak terdampak longsor. Namun, pemasangan pile akan dimulai setelah dua korban tertimbun longsor yang berada di bawah rel telah dievakuasi, yakni di Kampung Sinarsari, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Dia berharap, tahap kedua berupa perbaikan atau rekonstruksi secara keseluruhan bisa selesai pada 15 hari. “Tapi karena ini longsor dan kecuraman yang sangat tinggi, maka kita butuh waktu kurang lebih tiga bulan untuk melakukan recovery atau rekonstruksi secara keseluruhan,” kata Budi ketika ditemui Republika di lokasi, Jumat (17/3/2023).

Budi menegaskan, perbaikan terhadap rel KA Bogor-Sukabumi ini harus dilakukan lantaran jalur rel ganda atau double track ini digunakan setiap hari. Mulai pagi hari hingga sore hari.

Dia menyebutkan, okupansi KA Pangrango Bogor-Sukabumi pada hari biasa mencapai 50 persen. Namun meningkat pada saat hari raya atau libur akhir pekan.

Saat ini, kata Budi, KA Bogor-Sukabumi memang sudah beroperasi hanya pada satu jalur yang tidak terdampak longsor. Namun, dia menyarankan, agar kecepatan kereta dikurangi, dengan kapasitas penumpang tidak maksimal.

“Oleh karenanya sekali lagi saya sampaikan, lakukan secara spartan, secara detail bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat agar ini dapat diselesaikan dengan baik,” harapnya.

Di samping itu, Budi juga menemui, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, dan meminta keterbaruan terkait evakuasi korban tertimbun longsor. Budi pun mengapresiasi respon cepat yang dilakukan BPBD dan tim Search and Rescue (SAR) gabungan.

“Kalau bisa penemuan dari para korban yang belum ditemukan segera ditemukan, karena satu keluarganya menunggu, yang kedua kami berupaya sesegera mungkin melakukan perbaikan,” kata Budi.

Sebelumnya, diberitakan jalur rel Kereta Api (KA) Pangrango lintas Bogor-Sukabumi KM 2+6/7 antara Stasiun Paledang dan Batu Tulis terdampak longsor pada Selasa (14/3/2023) malam.

Pantauan Republika di lokasi, satu dari dua rel KA Bogor-Sukabumi menggantung lantaran tanah landasannya mengalami longsor. Dari pengukuran PT KAI, kedalaman longsor di bawah rel sekitar 8 meter, lebar 5,7 meter, dan rel yang menggantung sekitar 25 meter.

Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memaksimalkan proses perbaikan jalur rel KA Pangrango Bogor-Sukabumi, yang terdampak longsor. Hal itu dilakukan agar operasional KA Pangrango bisa kembali melayani pengguna di kedua jalur.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement