Kamis 16 Mar 2023 17:55 WIB

Warga Dipepet Gerombolan Bermotor dan Dibacok di Flyover Bandung

Warga Bandung yang mengalami pembacokan itu terluka pada bagian tangan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Pengendara motor diancam dengan senjata tajam.
Foto: Foto : MgRol112
(ILUSTRASI) Pengendara motor diancam dengan senjata tajam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Seorang pria berinisial G (33 tahun) dikabarkan menjadi korban pembacokan saat melintas di Jalan Prof Mochtar Kusumaatmadja (flyover Pasupati), Kota Bandung, Jawa Barat, pada Senin (13/3/2023) malam. Korban dilaporkan sempat dipepet gerombolan bermotor dan diminta menyerahkan motor, serta dompet.

Korban merupakan warga Ujungberung, Kota Bandung. Alista (27), istri korban, menjelaskan, suaminya yang mengendarai sepeda motor dipepet gerombolan bermotor saat melintas di flyover.

“Suami saya pulang kerja dari (jalan) Setiabudi menuju Ujungberung. Pas naik ke flyover, dari spion (terlihat) ada gerombolan motor, otomatis suami saya ke pinggir ngasih jalan biar enggak gimana-gimana. Tapi, malah dipepet dan diberhentikan oleh sepuluh motor,” kata Alista, saat dihubungi Kamis (16/3/2023).

Karena dipepet, Alista mengatakan, suaminya tidak bisa bergerak. Menurut dia, gerombolan bermotor itu kemudian meminta suaminya menyerahkan motor dan dompet. Lalu ada yang mengeluarkan senjata tajam. “Suami nolakngelawan. Tiba-tiba mereka ngacungin senjata ke kepalanya. Langsung (suami) refleks nahan pakai tangan,” kata dia.

Saat itu, menurut Alista, gerombolan motor tersebut diklakson oleh pengendara yang melintas, sehingga akhirnya mereka kabur. Namun, sambil kabur mereka sempat kembali mengancam suaminya. “Pas sudah kejadian, (suami) ditawari pengendara lain di sana, mau diperiksa enggak. Suami saya nolak, bilang ini cuma luka sedikit, padahal belum ngecek (kondisi tangannya),” ujar Alista. 

Menurut Alista, suaminya langsung turun dari flyover menuju ke pos polisi dan melaporkan kejadian yang menimpanya. Ia mengatakan, polisi sempat menanyakan kepada suaminya apakah mengalami luka. “Sama polisi ditanya, ada luka enggak, (dijawab) enggak,” ujarnya, menirukan percakapan suaminya dengan polisi.

Alista mengatakan, suaminya baru menyadari ada luka saat sudah berada di kawasan Cicaheum karena jaket basah. Ia dihubungi oleh suaminya dan saat tiba di rumah diminta tolong untuk memasukkan sepeda motor. “Darah ngalir terus, akhirnya dibawa ke klinik. Enam jahitan,” kata dia.

Menurut Alista, kondisi tangan suaminya membaik. Namun, dari luka itu masih keluar darah. Alista mengaku suaminya masih trauma dengan kejadian yang menimpanya.

Pada Rabu (16/3/2023) malam, kata dia, ada polisi yang datang ke rumah untuk menanyakan peristiwa yang menimpa suaminya. “Semalam juga diminta bikin laporan polisi, tapi lihat kondisi (suami) masih kayak begitu, nanti saja. Sekarang ditelusuri pelaku sama ngecek CCTV,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement