Kamis 30 Mar 2023 12:44 WIB

Banjir Bandang dan Longsor Sebabkan Puluhan Rumah, Jalan, dan Jembatan Terdampak

Banjir bandang akibat Sungai Cigadog meluap setelah di guyur hujan deras.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Sejumlah relawan gabungan mengevakuasi material kayu yang terbawa banjir bandang.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah relawan gabungan mengevakuasi material kayu yang terbawa banjir bandang.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Banjir dan longsor menerjang dua desa di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Rabu (29/3/2023) malam. Kejadian ini menyebabkan puluhan rumah warga terdampak hingga merusak jalan dan jembatan.

Data Pusdalops PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana tersebut terjadi pada Rabu antara pukul 15.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Banjir bandang ini akibat Sungai Cigadog, Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, meluap setelah wilayah Sukabumi di guyur hujan deras.

''Banjir dan longsor terjadi di beberapa titik di Desa Bantarkalong, Warungkiara. Sehingga, berdampak pada rumah warga hingga merusak jalan, jembatan dan areal persawahan," ujar Petugas Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Warungkiara Yudi Ridwan, Kamis (30/3/2023).  

Titik pertama banjir terjadi di Kampung Cigadog RT 04 RW 06 yang berdampak pada satu unit rumah rusak sedang atas nama Susanti 1 KK yang terdiri atas empat jiwa. Di lokasi ini pula, ada bahu jalan terkikis arus banjir luapan Sungai Cigadog mengakibatkan jalan kabupaten tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Titik kedua banjir, menurut Yudi, di Kampung Ranca Gadog RT 02 RW 05 berdampak pada Pustu, Balai Desa Bantarkalong dan sekitar delapan rumah tergenang banjir setinggi 30 sentimeter. Berikutnya, di Kampung Legok Nyenang RT 04 RW 02 yang berdampak pada satu unit jembatan penghubung antarkampung roboh.

Fondasi jembatan ambles dan sebagian sawah siap panen terendam banjir dan lebih dari 1 ton padi hasil panen terbawa banjir akibat luapan Sungai Cisarua. Titik berikutnya di Kampung Seuseupan RT 05 RW 01, banjir berdampak pada TPT bahu jembatan Cikalomeran ambruk dengan panjang 20 meter dan tinggi 4 meter dan mengancam jembatan di jalan kabupaten.

Terakhir banjir berdampak di Kampung Lebak Muncang RT 03 RW 01 berdampak pada sekitar 1 hektare pesawahan dan meratakan tanaman padi baru tanam.

Selain banjir, menurut Yudi, bencana longsor juga menerjanh empat titik di Desa Bantarkalong, Warungkiara. Titik longsor pertama Kampung Ciawi RT 04 04, yakni TPT Masjid Al Miftahussalam menimpa rumah warga m dengan tinggi 2 meter dan panjang 3 meter.

Berikutnya longsor di Kampung Ciawi RT 03 RW 04 yang berdampak pada jalur jalan kabupaten dengan panjang 3 meter dan tinggi 3 meter menutup sebagian bahu jalan kabupaten. Longsor juga terjadi di Kampung Pasir Jambu RT 08 RW 01 jalan desa tertimbun longsor panjang 3 meter dan tinggi 5 meter.

Selain itu, sebagian bahu jalan ambles panjang 5 meter dan tinggi 6 meter mengakibatkan jalan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Terakhir di Ka.pung Cibogo RT 01 RW 09, longsor menimpa jalan desa dengan panjang 12 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 4 meter jalan desa tertutup longsoran tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.

Warga terdampak banjir, dikatakan Yudi, membutuhkan bantuan sandang pangan. Selain itu, perbaikan rumah tinggal korban, perbaikan jalan kabupaten agar bisa dilalui kendaraan roda empat kembali, dan perbaikan jembatan penghubung antarkampung.

Lebih lanjut, Yudi mengungkapkan, banjir juga terjadi di tiga Kampung di Desa Mekarjaya, Kecamatan Warungkiara. Ketiga kampung itu yakni Cikamplong RT 02 RW 02 Kampung Panarosan RT 03 RW 02, dan Kampung Cihalu RT 03 RW 02.

Banjir ini, menurut Yudi, berdampak pada 10 rumah yang dihuni oleh 10 KK yang terdiri atas 49 jiwa terendam banjir lebih dari 15 cm. Selain itu, berdampak pada satu penggilingan padi dan jembatan Cipanaruban jalur jalan kabupaten dan TPT sayap jembatan dengan panjang 10 meter dan tinggi 3 meter terbawa arus banjir mengancam pondasi jembatan dan dikhawatirkan jembatan roboh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement