Rabu 12 Apr 2023 14:54 WIB

Ada Batu Besar, Jalan Bandung-Garut di Talegong Baru Dibuka Satu Jalur

Kendaraan yang akan melintasi ruas jalan di Talegong itu mesti bergantian.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Petugas dengan alat berat melakukan pembersihan material longsor berupa tanah dan batu di ruas jalan wilayah Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023).
Foto: Dok. Humas Polres Garut.
Petugas dengan alat berat melakukan pembersihan material longsor berupa tanah dan batu di ruas jalan wilayah Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Ruas jalan provinsi di wilayah Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sudah bisa dilewati kendaraan, setelah sempat tertutup longsoran tanah dan batu. Namun, baru satu jalur kendaraan yang dibuka karena masih dilakukan pembersihan sisa longsoran.

Jalan alternatif yang menghubungkan Bandung-Garut tersebut terdampak longsor pada Senin (10/4/2023) malam. Material tanah dan batu mengenai badan jalan.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi, ruas jalan terdampak longsor di Talegong itu sudah bisa dilewati kendaraan, Selasa (11/4/2023). Namun, baru satu jalur, sehingga kendaraan mesti melintas secara bergantian.

Pasalnya, di ruas jalan tersebut masih ada material longsoran, termasuk batu. “Batunya besar,” kata Satria, saat dihubungi Republika, Rabu (12/4/2023).

Satria mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengerahkan alat berat agar pembersihan sisa longsoran, khususnya batu, bisa lebih cepat dilakukan. Alat berat itu sudah dikerahkan ke lokasi. “Kemarin kan hanya satu backhoe, sekarang pakai dua,” katanya.

Camat Talegong, M Badar Hamid, mengatakan, berdasarkan pemantauan hingga Rabu sekitar pukul 13.15 WIB, masih ada batu di ruas jalan terdampak longsor itu. Petugas masih berupaya menyingkirkan batu besar itu dari badan jalan.

Seiring dengan penanganan sisa longsoran itu, satu jalur dibuka untuk lalu lintas kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.

“Jadi, kendaraan lewat pinggir, (akses jalan) tutup buka. Terus kalau lagi pengerjaan ditutup dulu. Pengerjaan dihentikan, mobil lewat,” kata Badar, saat dikonfirmasi Republika.

Menurut Badar, saat ini sudah ada dua alat berat di lokasi. Namun, kata dia, kendalanya ukuran batu yang terbilang besar. Diperkirakan batu itu baru bisa benar-benar disingkirkan pada Ahad mendatang.

Menghadapi arus mudik Lebaran, Badar mengatakan, pihaknya siap melakukan pengamanan jalur, berkoordinasi dengan pihak terkait. Termasuk ketika ada kejadian bencana.

Insyaallah, kami siap sekuat tenaga untuk mengamankan jalur. Kemarin waktu kejadian juga kami langsung koordinasi dengan Bina Marga, jadi tidak terlalu lama,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement