REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Polisi menyiapkan jalur alternatif mudik di wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, untuk menuju kawasan Cirebon, sampai mengarah ke Brebes, Jawa Tengah. Namun, di jalur alternatif tersebut ada titik trouble spot berupa pasar.
Kepala Polres (Kapolres) Indramayu AKBP M Fahri Siregar menjelaskan, jalur alternatif yang disiapkan itu mulai dari arah Lingkar Lohbener sampai masuk ke dalam kota.
Di mana pemudik bisa diarahkan menuju simpang tiga Terminal Sindang-Bundaran Mangga-Balongan-Juntinyuat-Karangampel dan lalu ke Krangkeng, yang merupakan perbatasan wilayah Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon.
Dari Krangkeng, kendaraan pemudik selanjutnya bisa masuk ke wilayah Kapetakan-Suranenggala-Cirebon Kota-hingga terus ke arah Brebes, Jawa Tengah.
“Itu adalah jalur alternatif yang akan kita gunakan apabila ada permintaan dari wilayah Polresta Cirebon bilamana terjadi kepadatan kendaraan di wilayah Susukan atau Palimanan,” kata Fahri.
Fahmi mengatakan, dalam pengaturan arus lalu lintas mudik Lebaran ini Polres Indramayu terintegrasi dengan Polresta Cirebon dan Polres Cirebon Kota.
Menurut Fahri, kondisi jalur alternatif yang disiapkan untuk arus mudik itu terbilang baik. Namun, kata dia, di jalur tersebut terdapat Pasar Bangkir, yang dapat menjadi salah satu trouble spot atau titik yang berpotensi terjadi kemacetan.
“Kami sudah koordinasi supaya nanti tidak ada kemacetan yang timbul akibat pasar tumpah,” kata Fahri.
Selain di jalur alternatif tersebut, Fahri mengatakan, ada juga pasar yang dapat menjadi trouble spot di jalur utama pantai utara (pantura) Indramayu.
Ada lima pasar di jalur utama pantura yang disebut dapat menjadi trouble spot, yaitu Pasar Sukra, Pasar Patrol, Pasar Eretan, Pasar Cilet, dan Pasar Tulungagung.
Mengantisipasi trouble spot itu, menurut Fahri, pihaknya akan menempatkan pembatas jalan agar masyarakat tidak menyeberang jalan di sembarang titik.
“Jadi, hanya ada beberapa titik yang diperbolehkan untuk melakukan penyeberangan dan kita minta Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) agar pasar tumpah tidak memakan badan jalan,” kata Fahri.