Jumat 21 Apr 2023 14:19 WIB

Soal PDIP Umumkan Capres, Demokrat : Tak Ada Bedanya

Jangan sampai rakyat Indonesia malah diatur oligarki. 

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat (PD) Herzaky Mahendra Putra.
Foto: Republika/Prayogi.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat (PD) Herzaky Mahendra Putra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, mengumumkan capres yang akan diusung PDIP di Pilpres 2024 mendatang. Koordinator Jubir DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra merasa, pengumuman itu tidak berpengaruh bagi Demokrat.

Dia menilai, mengajukan capres-cawapres merupakan hak setiap parpol yang dijamin konstitusi, baik sendiri maupun gabungan parpol. Ini harus dijaga agar tidak ada kekuatan lain yang coba baku-baku atur dari belakang menentukan capres-cawapres.

Apalagi, sampai mengatur siapa yang harus terpilih. Karenanya, dia merasa, biar saja parpol yang memang fungsi dan tanggung jawabnya menyerap dan menyalurkan aspirasi dari rakyat dalam demokrasi memutuskan mana capres yang akan diusung.

Artinya, dia menekankan, biarkan saja rakyat menyalurkan aspirasinya melalui parpol yang berdaulat. Jangan sampai rakyat Indonesia malah diatur oligarki. Herzaky menekankan, siapapun capres dari PDIP tidak ada bedanya bagi Demokrat.

"Siapapun capres dari PDIP ataupun Koalisi Besar, baik Puan, Ganjar maupun yang lainnya, bagi Demokrat tak ada bedanya," kata Herzaky, Jumat (21/4).

Dia menegaskan, Demokrat dan Koalisi Perubahan tetap konsisten mengusung Anies Baswedan memperjuangkan perubahan dan perbaikan. Memperjuangkan perbaikan kesejahteraan sosial dan ekonomi, perbaikan penegakan hukum dan keadilan.

Lalu, memperjuangkan demokrasi tetap tegak di negeri ini karena itu pula yang sering disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat, AHY, dalam berbagai kesempatan. Ia menuturkan, bagi AHY, kepentingan rakyat merupakan yang harus diutamakan.

Dia menilai, ini merupakan momen untuk rakyat kembali yang diutamakan dan saatnya pembangunan kembali benar-benar bermanfaat untuk rakyat. Bukan sibuk bangun sana sini hanya bagi-bagi proyek antara elit, tapi rakyat tidakk merasakan manfaat.

Herzaky merasa, tidak boleh ada lagi era pembangunan yang grasa-grusu, tanpa perencanaan matang, membebani negara seperti pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Bunga membengkak, pembangunan terkatung, malah APBN dijadikan jaminan.

"Negara macam apa ini, seperti yang disampaikan ketum kami. Mari, untuk yang menginginkan perubahan dan perbaikan di negeri ini, kita satukan langkah, bersama Demokrat, bersama Koalisi Perubahan dan bersama Anies Baswedan," kata Herzaky. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement