Selasa 02 May 2023 06:50 WIB

Masjid Al-Istiqomah di Sukabumi Dirusak ODGJ, Ini Penjelasan DKM

Pria yang melakukan perusakan di Masjid Al-Istiqomah Sukabumi sudah diamankan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
Kondisi kaca jendela yang rusak di Masjid Jami Al-Istiqomah, Kampung Kubang Jaya, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (1/5/2023) siang.
Foto: dok Republika
Kondisi kaca jendela yang rusak di Masjid Jami Al-Istiqomah, Kampung Kubang Jaya, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (1/5/2023) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Seorang pria berinisial AS (40 tahun) diamankan karena melakukan perusakan di Masjid Jami Al-Istiqomah, Kampung Kubang Jaya, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. AS diduga mengalami gangguan kejiwaan (orang dengan gangguan jiwa/ODGJ).

Kejadian perusakan masjid itu dilaporkan terjadi pada Senin (1/5/2023) siang. Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al-Istiqomah, Abdurahman Bahrudin, mengatakan, pelaku perusakan masjid sudah diamankan.

“Saya, didampingi KH Buya Rohayudin sebagai sesepuh Pondok Pesantren Al-Istiqomah, didampingi oleh Kades (kepala desa) Sirnaresmi, langsung melakukan musyawarah untuk mengamankan AS,” kata dia.

Berdasarkan keterangan dari orang tua dan sejumlah warga, Abdurahman mengatakan, AS mengalami gangguan kejiwaan. Orang tua AS disebut sudah sempat membawa anaknya itu untuk mendapatkan penanganan medis di RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi. “Sudah dua kali AS dibawa ke rumah sakit RSUD R Syamsudin SH,” ujarnya.

Namun, Abdurahman mengatakan, diduga AS masih mengalami gangguan kejiwaan. Ihwal kasus perusakan masjid, menurut dia, permasalahannya sudah diselesaikan secara kekeluargaan di Polsek Gunungguruh.

Tindakan AS melakukan perusakan di Masjid Al-Istiqomah dilaporkan terjadi pada Senin, sekitar pukul 13.30 WIB. AS dikabarkan membawa golok dan tongkat, sehingga warga tidak berani mencegahnya.

Salah seorang warga Kampung Kubang Jaya, Desa Sirnaresmi, Cece (53),  mengaku saat kejadian itu tengah berjualan tidak jauh dari Masjid Al-Istiqomah. “Waktu itu saya melihat AS keluar dari rumahnya dan datang secara tiba-tiba sambil berbicara tidak jelas,” ujar dia kepada wartawan, Senin.

Menurut Cece, AS mendatangi masjid sambil membawa golok, parang, dan tongkat yang ada pisaunya. Awalnya AS disebut hanya berputar di sekitar masjid dan akhirnya masuk ke dalam masjid.

Cece mengatakan, AS diketahui memecahkan kaca jendela Masjid Al-Istiqomah, serta merusak lemari dan melemparkan Alquran di dalam masjid. Saat kejadian, ada sejumlah warga yang melihat, tetapi tidak berani mendekati AS yang membawa senjata tajam.

Cece mengaku sering bertemu dengan AS. Pada 2022, kata dia, AS sempat naik ke menara (tower), diduga hendak bunuh diri. Sepengetahuan Cece, AS tidak memiliki pekerjaan. “Enggak ada kerjaan, kayak orang stres gitulah,” kata dia.

Warga berharap AS segera diobati karena dikhawatirkan akan mengulangi perbuatannya dan mengganggu kenyamanan di lingkungan sekitar.

Kepala Polres (Kapolres) Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo mengatakan, jajarannya sudah mengamankan AS. Berdasarkan informasi dari warga sekitar dan orang tua AS, kata dia, pelaku sempat mendapatkan perawatan di RSUD R Syamsudin SH karena diduga mengalami gangguan kejiwaan. “Rencananya AS akan dibawa ke rumah sakit lagi atau dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua,” ujar dia.

Soal perusakan masjid, Kapolres mengatakan, DKM Al-Istiqomah bersama kepala desa sudah melakukan musyawarah dan menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan. Menurut Kapolres, pihaknya akan berupaya membantu DKM untuk memperbaiki kaca jendela masjid yang mengalami kerusakan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement