REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Bupati Cianjur Herman Suherman meninjau daerah terdampak banjir bandang di wilayah Kecamatan Ciranjang. Bupati memastikan penanganan terhadap warga, juga infrastruktur yang terdampak banjir.
Di Ciranjang dilaporkan ada jembatan yang mengalami kerusakan akibat terdampak banjir. Bupati mengatakan, ada kekhawatiran fondasi jembatan rapuh setelah terdampak banjir. Pada Senin (1/5/2023), kata dia, petugas teknis terkendala untuk melakukan pengecekan karena kondisi air masih tinggi.
Pengecekan disebut bisa dilakukan pada Selasa (2/5/2023) setelah air surut. “Alhamdulillah, fondasi jembatan, serta badan jembatan, berdasarkan pengecekan oleh orang teknik dari PUTR (Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang), ternyata masih kokoh,” kata Bupati, dalam keterangan persnya, Selasa.
Namun, Bupati mengatakan, ada yang perlu diperbaiki agar jembatan tersebut bisa kembali digunakan sebagaimana biasanya. Pada Selasa, menurut dia, lalu lintas kendaraan tak terkendala. “Hanya saja perlu kesabaran, harus buka tutup, karena kondisi jembatan untuk sementara belum bisa digunakan secara maksimal,” katanya.
Bupati hari itu mengunjungi daerah terdampak banjir di Kampung Cibogo RT 01, 02, dan RT 03/RW 17, serta RT 02 dan RT 03/RW 08 Kampung Ciranjang, Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang. Ia menyampaikan bantuan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak bencana yang berada di pengungsian.
Kepala Desa Ciranjang, Deden Efendi, mengatakan, sejumlah warga terdampak bencana di RW 17 ditempatkan sementara di Aula Desa Ciranjang. Sementara warga RW 08 yang terdampak bencana mengungsi sementara ke rumah kerabat.
Menurut Deden, sejauh ini logistik untuk warga terdampak bencana masih mencukupi. “Logistik itu merupakan bantuan dari pemerintah kabupaten dan donatur. Ini ada berupa makanan saji dan sembako, serta pakaian layak,” ujar Deden.