Jumat 12 May 2023 07:17 WIB

Labkesda Kota Bogor akan Dibangun dengan Anggaran Rp 3,1 Miliar

Labkesda Kota Bogor direncanakan untuk menjadi benchmark laboratorium se-Indonesia. 

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor, Erna Nuraena.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor, Erna Nuraena.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Komisi IV DPRD Kota Bogor meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor untuk memaksimalkan keberadaan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Terlebih di tahun ini akan ada pengerjaan fisik pembangunan Labkesda yang memakan anggaran Rp 3,1 miliar.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri, menilai, kehadiran Labkesda saat ini masih belum maksimal. “Saat Covid lalu pun, yang banyak digunakan lab swasta, padahal kita punya labkesda. Nah dengan adanya pembangunan ini kami harap nantinya labkesda bisa dimaksimalkan,” kata Saeful, Kamis (11/5/2023).

Saeful menekankan, dengan dimaksimalkannya Labkesda, akan meningkat pula pelayanan kesehatan yang dirasakan oleh masyarakat. Tentunya, ini pun sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor dari sektor kesehatan.

“Kita tahu ini sudah tahun terakhir wali kota. Maka pemenuhan janji di RPJMD itu sudah menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan. Dengan begitu, keberadaan labkesda dan peningkatan pelayanan juga harus dimaksimalkan sesuai janji di RPJMD,” tegasnya.

Berdasarkan hasil rapat, sambung dia, Komisi IV DPRD berkomitmen untuk melakukan pengawasan secara berkala terhadap pembangunan sarana kesehatan. Khususnya untuk Labkesda Kota Bogor yang diharapkan menjadi sistem ketahan kesehatan warga Kota Bogor.

Diharapkan bangunan yang akan dibangun sesuai dengan standarisasi bangunan kesehatan dan sesuai dengan standarisasi kementerian kesehatan. “Yang terpenting pekerjaan ini tidak mangkrak karena anggaran ini dari APBN, jangan sampai pengerjaan fisik tidak sesuai standarisasi yang bisa berakibat kita tidak mendapatkan anggaran lagi,” imbuhnya.

Terakhir, Saeful juga meminta, Dinkes Kota Bogor untuk segera menyiapkan tata kelola Labkesda Kota Bogor pasca pembangunan nanti. Sehingga, setelah pembangunan selesai dikerjakan, operasional bisa langsung dijalankan secara maksimal.

“Perencanaan tata kelola Labkesda harus disiapkan sejak sekarang, agar setelah dibangun nanti bisa langsung beroperasi. Harus mulai dihitung itu potensi pendapatan dan biaya operasional,” ujarnya.

Sekretaris Dinkes Kota Bogor, Erna Nuraena, menjelaskan, keberadaan Labkesda Kota Bogor memang direncanakan untuk menjadi benchmark laboratorium se-Indonesia. Sebab, saat ini, Labkesda Kota Bogor memiliki keunggulan dari segi dokumentasi.

Sehingga, dengan adanya pembangunan labkesda yang dianggarkan melalui APBD, dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tak hanya itu, Erna menyebutkan, Labkesda Kota Bogor juga sudah tersertifikasi ISO dan layanannya bukan hanya laboratorium klinik, tapi juga layanan lab kesehatan masyarakat.

“Nah ke depan kita berharap dengan terbangunnya labkesda ini bisa mampu melakukan pemeriksaan sesuai dengan arahan kemenkes. Karena kita sdm sudah ada, maka kita akan maksimalkan potensi labkesda ini yang akan menjadi standar nasional,” jelas Erna.

Berdasarkan hasil perhitungan yang sudah dilakukan oleh Dinkes Kota Bogor, lanjutnya, dengan adanya pembangunan labkesda maka dapat memberikan potensi pendapatan sebesar Rp2 miliar atau dua kali lipat pendapatan selama ini.

"Ke depan kami akan memaksimalkan potensi pendapatan labkesda dari pemeriksaan kualitas air di sarana2 hotel, jasa boga dan lainnya. Sehingga potensi pendapatan bisa naik dua kali lipat atau sekitar Rp 2 miliar,” ucapnya.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement