Senin 08 Sep 2025 22:25 WIB

SDF Beri Beasiswa Ratusan Juta untuk Puluhan Penyandang Autoimun hingga Difabel Netra

Siswi SLBN A Pajajaran seorang difnet merasa lebih bersemangat dengan beasiswa

Penerima beasiswa berfoto bersama usai penyerahan Beasiswa Syamsi Dhuha Foundation (SDF) XV, di Kota Bandung, Sabtu (7/9/2025). Beasiswa SDF diberikan kepada kepada 47 penerima, yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar berprestasi, termasuk di antaranya penyandang autoimun dan difabel netra (difnet).
Foto: Edi Yusuf
Penerima beasiswa berfoto bersama usai penyerahan Beasiswa Syamsi Dhuha Foundation (SDF) XV, di Kota Bandung, Sabtu (7/9/2025). Beasiswa SDF diberikan kepada kepada 47 penerima, yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar berprestasi, termasuk di antaranya penyandang autoimun dan difabel netra (difnet).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Syamsi Dhuha Foundation (SDF), lembaga nirlaba yang berfokus pada kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan, kembali menyerahkan Beasiswa SDF XV senilai Rp 192 juta kepada 47 penerima. Yakni, 33 mahasiswa/pelajar umum, serta 14 mahasiwa/pelajar penyandang autoimun dan difabel netra (difnet). Penyerahan, dilakukan di Sekretariat SDF, kota Bandung, Sabtu (6/9/2025).

Sejak 2012, SDF telah salurkan lebih dari Rp 2,14 miliar kepada 321 penerima beasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka adalah anak-anak berprestasi yang butuh dukungan finansial untuk kelancaran studinya. Simbolisasi penyerahan beasiswa disaksikan oleh perwakilan dari Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITB, SMAN 1 Bandung, SMAN 19 Bandung, SMAN 20 Bandung, SMAN 3 Bandung, SMAN 5 Bandung sebagai mitra, relawan dan umum.

Baca Juga

Bagas, seorang mahasiswa ITB penerima beasiswa menyampaikan harapan dan terimakasih telah mendapat banyak pengalaman dan sharing ilmu pengetahuan.

“Melalui Beasiswa SDF, saya berharap mendapatkan banyak pengalaman, ilmu, kawan-kawan baru, juga membantu menemani saya berjuang mengarungi dunia pendidikan perkuliahan bersama dan dapat berikan kontribusi yang signifikan bagi SDF dan juga masyarakat,” ujar Bagas.

Begitu pula Asna, siswa SMAN 1 Cianjur, mengungkapkan sebagai penyandang autoimun menrasa bersyukur mendapat beasiswa dari SDF. “Dukungan ini menjadi semangat untuk terus belajar, meraih cita-cita, dan percaya bahwa segala sesuatu itu pasti memiliki kebaikan di dalamnya,” kata Asna.

Adapun Reva, siswi SLBN A Pajajaran seorang difnet mengatakan, dengan beasiswa dirinya menjadi semangat giat belajar. “Dengan program beasiswa ini saya termotivasi untuk belajar lebih giat, meraih nilai yg tinggi dan menjadi pribadi yg lebih cerdas dan unggul,” katanya.

Selain penyerahan beasiswa, pada acara tersebut juga menghadirkan sejumlah profesional muda untuk sharing pengalaman dan inspirasi, seperti Founder Terapeutik Muhammad Lutfi yang mempunyai kepedulian kepada isu disabilitas dan tumbuh kembang anak. Kemudian Direktur PT Kolaborasi Kita Makmur, Rahadika Widya Nugraha seorang pengusaha muda yang memiliki keahlian di bidang business ownership, start up leadership dan marketing strategy.

Founder SDF Dian Syarif mengatakan, selain program beasiswa, SDF pun menjalankan program pendukung seperti bimbingan belajar gratis bagi penerima Beasiswa SDF, The Scholars, di kelas XII SMA untuk membantu mereka mempersiapkan ujian ke perguruan tinggi. Bagi difnet, SDF hadirkan pelatihan komputer bicara dan Digital Marketing for The Blind.

“Setiap anak memiliki potensi luar biasa, dalam program beasiswa ini, The Scholars diberi kesempatan terlibat dalam kegiatan SDF untuk memfasilitasi pengembangan diri, menemukan potensinya, mengasah kepekaan sosial dan kecerdasan emosional serta spiritualnya,” papar Dian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement