Ahad 21 May 2023 21:16 WIB

25 Persen Peserta Didik di Indonesia Disebut Alami Perundungan

Bentuk perundungan yang dialami peserta didik beragam.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Irfan Fitrat
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.
Foto: Kemendikbudristek
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hasil Asesmen Nasional (AN) 2021 atau Rapor Pendidikan tahun 2022 disebut menunjukkan sekitar 25 persen peserta didik di Indonesia mengalami perundungan (bullying). Karena itu, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menekankan urgensi mengatasi perundungan di satuan pendidikan.

Menurut Nadiem, berdasarkan hasil AN, bentuk perundungan yang dialami 25 peserta didik itu beragam. Baik perundungan secara fisik, verbal, sosial/relasional, ataupun perundungan secara daring (cyberbullying).

Baca Juga

“Salah satu upaya yang tengah kami lakukan untuk mengatasi perundungan di satuan pendidikan adalah menerapkan program Roots Indonesia. Sebagai sebuah gerakan, tentunya upaya ini harus kita lakukan bersama. Pendidikan yang maju berawal dari sekolah yang bebas dari kekerasan,” kata Nadiem.

Sejak 2021, dalam program Roots, disebut telah dilakukan pendampingan terhadap 7.369 sekolah jenjang SMP dan SMA/SMK di 489 kabupaten/kota di 34 provinsi. Diberikan pelatihan juga terhadap 13.754 fasilitator guru antiperundungan di tingkat SMP dan SMA/SMK.

“Berdasarkan data hasil monitoring program Roots tahun 2021, telah terbentuk 43.442 siswa agen perubahan antiperundungan, yang berperan untuk menyebarkan pesan dan perilaku baik di lingkungan sekolah,” kata Nadiem.

Untuk memperluas gerakan dan dampak manfaat dari program Roots, menurut Nadiem, tahun ini Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbudristek kembali memulai rangkaian program Roots. Kegiatan diawali dengan sosialisasi kepada jajaran Dinas Pendidikan tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement