REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Puluhan siswa SDN 1 Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat diduga mengalami keracunan pada Jumat (17/10/2025). Namun hasil tracing awal bukan karena mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Betul kita terima laporan muncul kasus keracunan di Ciptaharja. Hasil penyelidikan awal bukan MBG, tapi dari jajanan sekolah," ujar Kepala Puskesmas DTP Rajamandala Teguh Hadian saat dikonfirmasi.
Hingga pukul 11.00 WIB, Puskesmas Rajamandala mendata sudah ada 28 orang siswa yang mengalami gejala keracunan. Mereka mendadak mengalami keluhan medis mual, sakit perut, muntah-muntah, hingga pusing, diduga keracunan usai mengkonsumsi jajanan sekolah sekitar pukul 10.00 WIB. "Korban ada 28 orang, 15 dirawat di Puskesmas 13 sedang diobeservasi," kata dia.
Menurutnya, jumlah siswa terdampak keracunan masih mungkin bisa bertambah. Saat ini pihak sekolah dan tenaga kesehatan dari Puskesmas langsung melakukan observasi medis agar korban bisa ditangani lebih dini sebelum bergejala "Kami sedang fokus dulu menangani siswa. Sekarang kita juga langsung datangi sekolah untuk observasi dan surveilans," kata dia.
Teguh menjelaskan hasil tracing awal, keracunan para siswa disebabkan jajahan olahan telur goreng. Untuk memastikan hal itu petugas medis akan membawa sampel makanan ke laboratorium. "Diduga mereka mengalami keracunan akibat jajanan sekolah, katanya olahan telur goreng. Sekarang kami masih cek," katanya.
Foto: Tangkapan Layar Puluhan Siswa SDN 1 Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat Diduga Mengalami Kercunan pada Jumat (17/10/2025).