Rabu 17 Sep 2025 12:55 WIB

Ratusan Ruang Kelas SD dan SMP di Majalengka Rusak Berat

Saat ini terdapat sekitar 280 ruang kelas SD hingga SMP yang rusak berat

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Sekolah rusak (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Sekolah rusak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA--Ratusan unit ruang kelas tingkat SD dan SMP di Kabupaten Majalengka mengalami kerusakan yang cukup berat. Anggaran puluhan miliar pun digelontorkan untuk menangani kondisi tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Muhamad Umar Ma’rup menjelaskan, hingga saat ini terdapat sekitar 280 ruang kelas SD hingga SMP yang rusak berat di Kabupaten Majalengka. Ia menilai, kondisi ruang kelas itu cukup memprihatinkan, seperti kondisi atap rusak dan rawan roboh.

Baca Juga

Umar mengatakan, Pemkab Majalengka pada tahun 2025 telah mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 30,6 miliar untuk rehab TK, SD dan SMP. Selain itu, ditambah pula Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 15 miliar. “Kita akan terus berusaha untuk mengatasi permasalahan sarana prasarana sekolah yang mengalami kerusakan secara bertahap dengan menyesuaikan anggaran yang ada,” ujar Umar, Rabu (17/9/2025).

Ia menjelaskan, rehab itu digunakan untuk perbaikan yang bersifat umum, seperti perbaikan atap dan sebagainya. Termasuk dengan toilet dan sanitasi siswa yang sangat penting.

Bupati Majalengka, Eman Suherman pun terus melakukan pendekatan dan kolaborasi ke pemerintah pusat dan provinsi dalam penanganan sarana prasarana pendidikan. Pasalnya, rehab gedung-gedung sekolah di Kabupaten Majalengka membutuhkan biaya yang tak sedikit.

Sementara di sisi lain, Pemkab Majalengka mengalami keterbatasan anggaran dan efisiensi. "Walaupun dengan keterbatasan APBD Kabupaten Majalengka, tapi kita tetap memproritaskan perbaikan sekolah yang rusak sehingga kegiatan belajar anak sekolah tidak terganggu," kata Eman.

Eman pun meminta Dinas Pendidikan untuk aktif melakukan monitoring dan evaluasi kondisi sekolah di lapangan. Selain itu, memastikan sekolah-sekolah melaporkan kerusakan yang ada. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement