REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Jawa Barat, mendukung rencana operasional Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Terkait hal itu, Dishub menyiapkan feeder atau angkutan pengumpan ke Stasiun LRT Harjamukti yang ada di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.
Angkutan pengumpan itu ditujukan untuk memudahkan masyarakat yang akan menggunakan moda transportasi massal LRT.
Kepala Dishub Kota Depok, Zamrowi, menjelaskan, penyediaan feeder LRT ini merupakan permintaan dari pemerintah pusat. Untuk itu, kata dia, pihaknya berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan angkutan, selain juga dengan operator TransJakarta D11 rute Depok-BKN yang melewati Harjamukti.
“Saat ini yang sedang kita lakukan itu mencoba mengevaluasi trayek-trayek yang dekat di sana, yang bisa kita tarik atau kita lebarkan, kita panjangkan. Nah, di wilayah Cimanggis itu ada beberapa trayek kita, di antaranya 69, 79, 106. Kita lagi mencoba berhitung kebutuhan sebenarnya berapa sih unit yang harus disiapkan (untuk feeder),” kata Zamrowi, Selasa (23/5/2023).
Zamrowi mengatakan, feeder LRT ini mesti angkutan yang kondisinya laik jalan. Menurut dia, ada perusahaan angkot ber-AC yang menyatakan kesiapan untuk menjadi feeder LRT.
“Kita lagi mencoba untuk berkoordinasi dengan rekan-rekan badan hukum (perusahaan angkutan) untuk pilah-pilih kendaraan yang bisa kita manfaatkan, kita geser ke sana. Harapan kita sih, pertama, adalah menggunakan unit yang sudah ada. Terus, yang kedua, angkot ber-AC. Memang ada salah satu, apa namanya istilahnya, vendor atau badan hukum, yang mencoba untuk menangkap peluang ini,” ujar Zamrowi.
Dilansir situs web resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, LRT Jabodebek merupakan proyek strategis nasional (PSN) sektor transportasi. Proyek LRT Jabodebek ini sepanjang 44,43 kilometer, melintasi Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
Soal operasional LRT Harjamukti, Zamrowi mengaku masih menunggu informasi dari PT KAI karena ada pergeseran waktu operasional dari yang direncanakan sebelumnya.