Rabu 24 May 2023 04:50 WIB

Pemkab Sukabumi Cari Cara Atasi Masalah Sampah di Pantai Talanca

Sampah menumpuk di kawasan Pantai Talanca, Loji, Kabupaten Sukabumi.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Sampah di kawasan pantai.
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
(ILUSTRASI) Sampah di kawasan pantai.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Masalah menumpuknya sampah di kawasan Pantai Talanca di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kini menjadi perhatian pemerintah daerah. Terlebih, berdasarkan perkiraan kasar sementara ini, sampah di kawasan pantai itu disebut tersebar sampai sekitar dua kilometer.

Menurut Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sukabumi, Prasetyo, tumpukan sampah di Pantai Talanca diperkirakan rata-rata satu meter. Dari perhitungan secara matematika, kata dia, diperkirakan volume sampah yang menumpuk bisa mencapai 200 ton.

“Volume sampah tersebut merupakan hitungan secara kasar kami, tapi tidak menutup kemungkinan beratnya bisa melebihi perkiraan kami,” kata Prasetyo di Sukabumi, Selasa (23/5/2023).

Sampah yang menumpuk di Pantai Talanca ini beragam. Di antaranya ranting pohon, potongan kayu, plastik, besi, botol plastik maupun botol kaca, juga kain dan pakaian bekas. 

Volume sampah di pesisir itu bisa terus bertambah. Pasalnya, ada saja sampah yang terbawa arus sungai sampai muara, lalu terbawa arus atau gelombang laut sampai ke kawasan pantai.

“Penanganan sampah harus disegerakan, apalagi Pantai Talanca ini masuk dalam kawasan UNESCO Global Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Untuk itu, Pemkab Sukabumi terus berusaha mencari jalan yang terbaik dan tercepat,” kata Prasetyo.

Untuk itu, Prasetyo mengatakan, pihaknya mengadakan rapat koordinasi penanganan sampah Pantai Talanca, Selasa, untuk mempercepat penanganan masalah sampah di sana. 

Menurut Prasetyo, penanganan sampah mesti segera berjalan, sembari mencari solusi terbaik untuk penanganan jangka pendek hingga panjang karena volumenya bisa terus bertambah setiap harinya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement