Rabu 24 May 2023 15:02 WIB

Kejar Target, Seluruh RS di Bandung Diminta Buka Layanan Vaksinasi Polio

Cakupan vaksinasi Sub-PIN Polio putaran pertama di Kota Bandung tak mencapai target.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada anak saat Sub-Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Taman Neglasari, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (3/4/2023).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada anak saat Sub-Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Taman Neglasari, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (3/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Jawa Barat, meminta seluruh rumah sakit (RS) membuka layanan vaksinasi polio untuk balita. Langkah ini menjadi salah satu upaya untuk mencapai target vaksinasi Sub-Pekan Imunisasi Nasional (Sub-PIN) Polio.

Sub-PIN Polio digelar di 27 kabupaten/kota wilayah Provinsi Jawa Barat (Jabar) sebagai respons temuan kasus polio di Kabupaten Purwakarta. Vaksinasi polio massal ini menyasar balita berusia 0-59 bulan.

Pelaksanaan Sub-PIN Polio dilakukan dua putaran. Putaran pertama dimulai serentak pada April 2023. Untuk putaran kedua pada Mei ini, Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian meminta dukungan seluruh RS. 

Dinkes menginstruksikan seluruh RS di Kota Bandung membuka pos vaksinasi polio sesering mungkin dan selama mungkin, disesuaikan dengan jadwal pemeriksaan balita di RS.

“Di Kota Bandung ada 39 RS. Saat putaran pertama, kami hanya melibatkan tujuh-delapan RS. Tiap RS bisa memberikan kontribusi sasaran sampai ratusan,” kata Anhar, saat sosialisasi Sub-PIN Polio, Rabu (24/5/2023).

Pelibatan seluruh RS ini untuk mengejar target cakupan vaksinasi Sub-PIN Polio. Pada putaran pertama, cakupan vaksinasi polio massal di Kota Bandung mencapai 73,4 persen dari sekitar 180 ribu sasaran. Anhar mengatakan, cakupan tersebut masih di bawah target dari pemerintah pusat, yaitu 95 persen.

“Daerah yang (cakupan vaksinasinya) sudah di atas 90 persen, pelaksanaan Sub-PIN Polio putaran keduanya sudah dilaksanakan 15 Mei kemarin,” kata Anhar.

Sementara yang cakupannya masih di bawah 90 persen, salah satunya Kota Bandung, putaran kedua Sub-PIN Polio baru dimulai 22 Mei.

“Kondisi untuk daerah yang tidak mencapai target memang menjadi riskan karena berpotensi terjadinya penularan polio tipe 2. Polio yang saat ini sedang dilakukan vaksinasi adalah tipe polio yang bukan rutin diberikan vaksinasinya. Sehingga untuk pelaksanaan Sub-PIN ini sama sekali tidak melihat status vaksinasi polio sebelumnya,” kata Anhar.

Karenanya, Anhar mengatakan, semua balita berusia 0-59 bulan diarahkan untuk divaksinasi pada Sub-PIN Polio ini. Berdasarkan hasil evaluasi putaran pertama Sub-PIN Polio, kata dia, dari 30 kecamatan di Kota Bandung, hanya dua kecamatan yang dapat mencapai target cakupan vaksinasi di atas 95 persen, yaitu Cibeunying Kaler (97 persen) dan Sukajadi (96 persen).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement