Selasa 30 May 2023 18:20 WIB

Polres Sukabumi Kota akan Ekshumasi Jenazah Siswa SD di Sukaraja

Proses ekshumasi disebut sudah disetujui pihak keluarga siswa.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
Kepala Polres (Kapolres) Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo memberikan keterangan pers terkait penanganan kasus meninggalnya siswa SD di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, di Markas Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat, Senin (22/5/2023).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Kepala Polres (Kapolres) Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo memberikan keterangan pers terkait penanganan kasus meninggalnya siswa SD di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, di Markas Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat, Senin (22/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Polres Sukabumi Kota akan melakukan ekshumasi jenazah siswa SD berinisial M (9 tahun) di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Ekshumasi ini disebut dilakukan untuk menyelidiki penyebab kematian siswa tersebut, sekaligus memastikan ada atau tidaknya indikasi pengeroyokan.

Insyaallah, besok akan melaksanakan ekshumasi untuk memastikan penyebab kematian korban,” ujar Kepala Polres (Kapolres) Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo kepada wartawan, Selasa (30/5/2023).

Baca Juga

Menurut Kapolres, rencana pembongkaran makam itu sudah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga siswa tersebut. Untuk menindaklanjuti ekshumasi, kata dia, Polres Sukabumi Kota akan bekerja sama dengan dokter forensik dari RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi. 

“Ekshumasi akan dilakukan besok di tempat pemakaman korban yang ada di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi,” ujar Kapolres.

Sebelumnya dikabarkan seorang siswa SD berinisial M meninggal dunia pada Sabtu (20/5/2023) setelah beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit. Pihak keluarga menyampaikan dugaan siswa SD itu sempat mengalami pengeroyokan oleh kakak kelasnya.

Kapolres mengatakan, ekshumasi ini untuk memastikan penyebab kematian siswa SD itu, apakah memang ada dugaan penganiayaan atau pengeroyokan, atau karena faktor lain, seperti penyakit.

Menurut Kapolres, polisi akan berupaya maksimal untuk mengusut tuntas kasus meninggalnya siswa SD di Sukaraja itu. Sejauh ini, kata dia, polisi sudah meminta keterangan dari 20 orang. 

Saksi yang dimintai keterangan, antara lain dari pihak keluarga M, teman M, guru sekolah, dan pihak rumah sakit. “Pada kasus anak-anak ini, kami harus berhati-hati,” ujar Kapolres.

Kapolres mengatakan, pihaknya melibatkan psikolog anak untuk mendampingi saat permintaan keterangan. Menurut dia, pelibatan psikolog anak ini untuk memastikan keterangan yang disampaikan itu benar atau tidak.

Menurut Kapolres, gelar perkara juga sudah dilakukan untuk mengusut kasus tersebut. Dengan berbagai upaya ini, diharapkan kasusnya bisa segera terungkap dengan jelas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement