Kamis 08 Jun 2023 12:42 WIB

Pantau PPDB dan Cegah Pungli, Disdik Jabar Sebarkan Tim ke 27 Kabupaten/Kota

Pada tahap 2 proses pendaftaran dilakukan melaui alur website PPDB dan Sapawarga,

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Kepala Disdik Jabar Wahyu Mijaya menerjunkan tim yang akan berkeliling ke sekolah-sekolah untuk memastikan pelaksanaan PPDB.
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Kepala Disdik Jabar Wahyu Mijaya menerjunkan tim yang akan berkeliling ke sekolah-sekolah untuk memastikan pelaksanaan PPDB.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk memantau pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di 27 kota/kabupaten, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat menerjunkan tim ke semua daerah.

Menurut Kepala Disdik Jabar Wahyu Mijaya, pihaknya menerjunkan tim yang akan berkeliling ke sekolah-sekolah untuk memastikan pelaksanaan PPDB yang tahap pertama telah dimulai sejak Selasa lalu dan berakhir 10 Juni mendatang, dapat berjalan lancar sesuai harapan. 

"Tim itu nanti juga akan mengantisipasi kemungkinan kecurangan yang terjadi dalam PPDB tahun ini," ujar Wahyu kepada wartawan, Kamis (8/6/2023).

Wahyu pun mempersilakan pada semua masyarakat kalau ada informasi untuk menyampaikan ke tim tersebut.

"Sehingga kami bisa menindaklanjuti. Kita sama-sama, pada prinsipnya ingin semua dalam kebaikan. Kerjasama untuk kebaikan,” katanya.

Pada pendaftaran PPDB hari pertama, kata Wahyu, hampir 50 ribu siswa sudah mendaftar ke sekolah negeri yang terbagi pada SMA, SMK dan SLB. Sementara kuota yang disediakan sekitar 300 ribu lebih dan pada tahap pertama, hanya dibuka sebanyak 50 persen.

“Insya Allah bertambah terus. Dari sisi sistem, secara keseluruhan berjalan lancar. Tidak ada kendala dalam melakukan pendaftaran. Pada tahap pertama ini, ada 50 persen kuota yang dibuka. 25 persen prestasi, dari rapor atau penghargaan lain seperti olahraga. Kemudian 25 persen afirmasi,” paparnya.

Sedangkan tahap kedua, kata dia, dilaksanakan pada 26-30 Juni akan dibuka untuk jalur zonasi. Pada tahap dua ini, proses pendaftaran dapat dilakukan di dua alur yakni melalui website PPDB dan aplikasi Sapawarga. Sehingga diharapkan dapat memberi banyak opsi bagi pendaftar, serta mengantisipasi terjadinya gangguan sistem akibat lonjakan trafik pendaftaran.

“Zonasi kita lakukan di tahap dua. Itu 50 persen. Kecuali ada sekolah yang di tahap pertama tidak penuh (kuota masih tersisa), akan kita limpahkan ke tahap dua. Jadi di tahap kedua, bisa lebih dari 50 persen,” katanya.

Untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan, kata Wahyu, pihaknya juga melakukan beberapa metode. Yakni menerapkan pakta integritas orangtua, imbauan melalui spanduk dan lain-lain. Dia berharap, dalam pelaksanaan PPDB tahun ini tidak terjadi lagi kecurangan yang dapat merugikan pihak lain. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement