Senin 26 Jun 2023 14:14 WIB

27 Santri dan Santriwati di Bandung Barat Alami Keracunan

Petugas belum dapat memastikan penyebab keracunan.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Petugas medis mengambil data pasien korban keracunan makanan. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Andri Saputra
Petugas medis mengambil data pasien korban keracunan makanan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 27 orang santri dan santriwati di pondok pesantren Al Islamiyah, Cikalongwetan di Kabupaten Bandung Barat mengalami keracunan diduga akibat makanan, Ahad (25/6/2023) kemarin. Mereka langsung dilarikan ke Puskesmas Cikalongwetan untuk diperiksa.

Kapolsek Cikalongwetan AKP Nurmawan mengatakan, sejumlah santri dan santriwati mengalami mual dan muntah sekitar pukul 09.00 WIB, Ahad (25/6/2023), setelah sarapan pagi. Jumlah mereka bertambah hingga akhirnya terdapat 27 orang.

"Mereka habis makan pagi kerasa pusing dan mual. Total ada 27 orang," ujar dia saat dihubungi, Senin (26/6/2023).

Dia mengatakan, pihak pesantren pun berinisiatif untuk memeriksakan pada santri dan santriwati ke Puskesmas Cikalongwetan. Namun, petugas belum dapat memastikan penyebab keracunan apakah diakibatkan faktor makanan.

"Kita masih selidiki apa yang menjadi sebab keracunan massal," kata dia.

Nurmawan mengatakan, seluruh santri dan santriwati yang dirawat telah dipulangkan ke rumah. Setelah mendapatkan perawatan, mereka sudah tidak mengalami gejala pusing, mual, dan muntah.

Sementara itu, Direktur RSUD Cikalongwetan Maisara Hanif mengatakan, rumah sakit menerima empat orang pasien rujukan dari Puskesmas Cikalongwetan. Mereka sudah diperiksa dan saat ini telah kembali pulang ke rumah masing-masing.

"Tadi malam ada empat orang, tapi semuanya sudah ditindak di IGD, tidak ada indikasi rawat inap sudah pulang dan tidak ditarik bayaran," kata dia.

Dia mengatakan, keempat pasien tersebut mengalami gejala mual dan muntah. Selain itu buang air besar cair. Namun, tanpa dehidrasi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement