REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim pemeriksa hewan kurban di Kota Bandung, Jawa Barat, terus bekerja menjelang Idul Adha. Dari sekitar 9.000 hewan ternak yang diperiksa, dikabarkan ada yang kondisinya sakit atau tidak layak untuk kurban.
“Data detailnya belum ada karena hari ini juga masih berproses dan masih dilakukan pendataan sampai H-1 Idul Adha. Sekitar 9.000-an sudah diperiksa dan beragam jenis: domba, sapi, dan kambing,” kata Kepala DKPP Kota Bandung Gin Gin Ginanjar di Kantor DKPP Kota Bandung, Senin (26/6/2023).
Gin Gin mengakui ada hewan ternak yang kondisinya sakit. Namun, bukan penyakit berat. “Beberapa ada, tapi hanya sedikit. Bukan sakit parah, hanya pincang, luka kecil, bukan penyakit karena yang berat,” ujar dia.
Selain itu, ditemukan hewan ternak dinilai tidak layak untuk kurban. Menurut Gin Gin, kebanyakan karena belum memenuhi syarat usia. Ia mencontohkan, untuk sapi yang akan dikurbankan usianya minimal dua tahun, sedangkan kambing minimal satu tahun. “Banyak yang dijual itu usianya belum memenuhi standar untuk dikurbankan,” katanya.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung Wilsandi Saefuloh mengatakan, tim pemeriksa hewan kurban disebar ke 30 kecamatan wilayah Kota Bandung. Hasil pemeriksaan dicatat dalam sistem dan bisa dilihat lewat aplikasi e-Selamat.
Masyarakat yang hendak membeli hewan ternak untuk kurban bisa mengeceknya terlebih dahulu lewat aplikasi tersebut.
“Hewan kurban yang laik dan sehat tercatat dalam sistem. Masyarakat bisa mengakses pangkalan data hasil pemeriksaan, termasuk foto atas hewan kurban tersebut dengan memindai kode bar (barcode) yang tertera pada kalung,” kata Wilsandi.
Menghadapi Idul Adha, Wilsandi mengatakan, DKPP Kota Bandung mewaspadai potensi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), serta lumpy skin disease (LSD). Sejauh ini, kata dia, Kota Bandung masih nol kasus PMK. Untuk pencegahannya DKPP menggencarkan vaksinasi.
“Vaksin PMK di Kota Bandung terus berlanjut, sudah masuk tahap ketiga. Kami pun mewaspadai lumpy skin disease (LSD) pada sapi. Kami segera melaksanakan vaksinasi LSD begitu beroleh bantuan vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” kata Wilsandi.