REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Dalam upaya mendorong perkembangan UMKM dengan melibatkan peran ibu-ibu, program 'Makpreneur' kini merangkul masyarakat Sumedang, Jawa Barat. Kegiatan mengolah pembuatan Ubi Cilembu dilakukan dengan tujuan untuk merangkul emak-emak untuk menjadi lebih kreatif dan mendorong mereka untuk terjun menjadi pelaku usaha atau makpreneur.
"Tentunya sebagai bagian keberlanjutan bagi para ibu-ibu dalam mengkreasikan hidangannya untuk keperluan UMKM dan kami inovasikan ubi cilembu tersebut supaya memiliki nilai jual yang lebih," kata Koordinator Wilayah (Korwil) Mak Ganjar Jawa Barat, Nurapsi, seperti dilansir pada Rabu (28/6/2023).
"Ini jadi acuan kami untuk menjadi salah satu mata pencaharian atau bahkan hanya untuk hidangan yang bisa disuguhkan ketika ada momen tertentu. Intinya mendorong mereka untuk terus prosuktif di rumah," lanjutnya.
Pihaknya mengundang puluhan emak-emak yang tersebar dilingkungan sekitar yang sebelumnya sudah didata dan berminat mengikuti kegiatan tersebut.
Sepanjang kegiatan, Nurapsi melihat para ibu tampak antusias dan semangat mengikuti kegiatan tersebut.
"Mayoritas peserta yang kami undang merupakan ibu rumah tangga yang memiliki keinginan untuk berkembang. Respons dan semangatnya sangat bagus mereka juga ceria mengikuti kegiatan tersebut," ujar Nurapsi.
Pihaknya menargetkan emak-emak yang tergabung dalam kegiatan hari ini bisa meneruskan pembelajarannya hingga ke tahap implementasi.
"Targetnya pasti kami harus bisa mendorong mereka untuk membuka peluang usaha baru dan berekspresi," ujar Nurapsi.
Selama melakukan program Makpreneur, Nurapsi mengaku sudah ada beberapa masyarakat yang berhasil menjadi pelaku usaha dengan mendapatkan keuntungan yang signifikan.
"Ada hasilnya sejauh ini, pelatihan jangkrik yang sudah kelihatan hasilnya, hingga saat ini mereka sudah meraup keuntungan sebesar 200 persen," kata dia.
Program serupa juga telah dilakukan dengan pelatihan pengolahan ikan asin bagi warga di Desa Sinanggul, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara. Koodinator Wilayah Jawa Tengah Pancawati mengatakan, pelatihan ini bertujuan agar masyarakat bisa membuat ikan kering untuk dijual dan dikonsumsi sekaligus mendorong para pelaku UMKM di bidang ikan asin mampu meningkatkan kualitas serta kuantitas produk.
“Di sini mayoritas masyarakatnya mengolah hasil laut karena merupakan masyarakat pesisir, untuk itu kami dorong dengan peningkatan pengetahuan, dan keterampilan dalam mengolah hasil laut tersebut,” kata dia, demikian dilansir dari Antara.